Saya sering bertanya-tanya kenapa gigi saya tidak
bisa seputih gigi para bintang iklan odol di TV. Apakah saya malas gosok gigi?
Apakah saya harus pakai perawatan gigi mahal yang dipakai para artis agar gigi
jadi lebih putih?
Tidak, bukan seperti itu, wahai Ani. Seperti jerawat,
gigi yang kekuningan adalah sesuatu yang bisa dipelajari dan dikenali
penyebabnya.
Penyebab warna gigi tidak putih :
1. Penipisan enamel
2. Noda pada enamel
Apa itu enamel?
Enamel gigi pada umumnya berwarna putih, merupakan
lapisan terluar gigi yang melindungi lapisan kuning di dalamnya bernama dentin.
Jika enamel menipis, maka otomatis lapisan dentin di bawahnya akan lebih
terlihat warnanya, yang bisa mengakibatkan gigi tampak kekuningan.
Enamel ini sangat mungkin untuk terus menipis seiring
usia sehingga warna gigi terlihat kekuningan yang merupakan warna dentin. Ada pula
orang-orang yang memang terlahir dengan enamel yang tipis sehingga giginya
kekuningan sejak awal. Selain itu, makanan dan minuman yang terlalu asam juga
berpotensi mengakibatkan penipisan lapisan enamel. Selain faktor usia, bawaan,
dan makanan, ternyata penipisan enamel ini juga bisa berkaitan dengan penyakit
gusi.
Selain faktor penipisan enamel, noda pada enamel yang
ditinggalkan makanan, minuman dan obat-obatan seperti kopi, teh dan antibiotik juga
berperan dalam penyebab gigi kekuningan. Selain itu gaya hidup tidak sehat
seperti merokok juga berperan dalam membuat gigi menjadi kekuningan karena noda
yang ditinggalkan tembakau di gigi.
Memutihkan Gigi
Ada beberapa cara yang saya lakukan untuk membuat
gigi saya lebih putih, dengan cara yang tidak berbahaya. Saya berusaha membuat
gigi saya tetap sehat dan berwarna putih alami dengan melakukan beberapa hal
dan menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan gigi saya kembali kekuningan.
1. Pasta gigi
Saya menggunakan produk pasta gigi yang mengandung
sea salt dan lemon extract yang ditujukan untuk mencerahkan warna gigi. Saya menggosok
gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur. Agar tidak ada lagi sisa makanan
atau minuman yang tertinggal selama saya tidak melakukan apa-apa yang berkaitan
dengan gigi, seperti bekerja atau tidur.
2. Hindari Asam
Saya menghindari makanan dan minuman yang bersifat
asam dan yang berpotensi meninggalkan warna kekuningan pada gigi seperti citrus,
kopi, teh, dan soda. Kalaupun saya tidak bisa menghindarinya, 30 menit setelah
mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut saya harus menggosok gigi. Menurut yang
saya baca di medicalnewstoday, bahwa zat asam dapat melemahkan lapisan gigi,
sehingga menggosok gigi langsung setelah konsumsi zat tersebut malah dapat
merusak gigi, maka dianjurkan untuk menunggu setidaknya 30 menit.
3. Makan Buah
Beberapa tips yang saya baca, bahwa buah-buahan
seperti strawberry, nanas dan pepaya dapat memutihkan gigi. Zat dalam nanas
yang disebut bromelain merupakan zat yang dipakai dalam produk pasta gigi untuk
pemutih gigi. Selain itu, memakan buah mentah terutama yang teksturnya keras bisa
membantu mengangkat kotoran yang terperangkap di gigi. Meskipun belum ada studi
yang membuktikan bahwa makan buah bisa memutihkan gigi, namun memakan buah bisa
menyehatkan tubuh, bukan?
4. Mengkonsumsi Kalsium
Kalsium tidak hanya ditemukan pada susu dan produk
olahannya. Berhubung saya tidak begitu bersahabat dengan susu, saya memilih
makanan lain yang mengandung kalsium seperti sayuran hijau yaitu brokoli, kubis,
bawang prei dan bokchoy, kemudian tahu, edamame, kacang merah dan alpukat. Kalsium
berfungsi dalam menguatkan lapisan gigi sehingga tidak mudah terkikis.
5. Kurangi Gula
Karena saya juga memang kurang suka makanan tinggi
gula, saya dengan senang hati melakukan metode yang satu ini. Selain itu,
terlalu banyak konsumsi gula juga tidak baik untuk kesehatan tubuh, berkaitan
dengan obesitas dan penyakit yang disebabkan oleh gula.
6. Oil Pulling
Metode ini saya dapat setelah membaca blog mbak Yani
(iidyanie.com) mengenai oil-pulling. Dari situ kemudian saya tertarik
menggunakan cara ini untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut saya. Yang saya
gunakan adalah Virgin Coconut Oil yang bisa didapat di swalayan, namun lebih
praktisnya saya beli lewat online. Meskipun beberapa website menyatakan bahwa
oil pulling tidak bisa memutihkan gigi, hanya mengurangi Streptococcus mutans
yaitu bakteri yang ada dalam mulut, namun kalau bisa menyehatkan gigi dan
mulut, tidak ada ruginya saya lakukan.
Dari keenam hal yang saya lakukan di atas, saya
merasa bahwa noda kekuningan di gigi saya pun mulai berkurang. Meskipun tidak
seperti gigi di iklan pasta gigi, tapi secara keseluruhan saya merasa gigi dan
mulut saya lebih sehat.
Cara Lain yang Sering Saya Temukan di Internet
1. Cuka Sari Apel
Saya belum pernah mencoba cara ini, yaitu menggunakan
cuka sari apel. Beberapa website menyebutkan cara ini malah membahayakan
lapisan gigi, namun website lain malah merekomendasikan cara ini. Karena saya
tidak suka bau cuka sari apel, akhirnya saya putuskan untuk tidak mencobanya. Mungkin
ada yang pernah coba? Share ya di kolom komentar.
2. Hidrogen Peroksida
Zat ini direkomendasikan di Amerika Serikat sebagai
zat ampuh untuk memutihkan gigi, namun ada beberapa website juga yang
menyebutkan bahwa cara ini juga bisa membahayakan gigi jika tidak langsung di
bawah pengawasan dokter gigi.
3. Baking Soda
Cara paling hits yang biasanya dipakai dan
direkomendasikan hampir semua website untuk memutihkan gigi. Baking soda
bersifat menarik noda, kotoran, dan bakteri pada gigi sehingga bisa membuat
tampilan gigi lebih putih. Penggunaan bersama pasta strawberry (dari daging
buah strawberry yang dihaluskan), juga dikatakan mampu menghasilkan tampilan
gigi putih yang sehat. Saya sendiri belum pernah coba cara ini.
Punya tampilan gigi yang putih berseri seperti di
iklan TV memang menyenangkan, namun yang terpenting adalah kita tetap ramah dan
berterima kasih kepada gigi kita. Karena tanpa mereka, bagaimana kita bisa
makan enak setiap hari.
Sakit gigi
Di usia yang sudah 20-an, saya kedatangan gigi baru
di bagian belakang. Hal ini membuat gusi saya agak bengkak dan ngilu
berhari-hari. Makanan seenak apapun, tidak akan terasa enak kalau gigi dan gusi
sedang tidak dalam keadaan normal. Maka dari itu saya tidak setuju dengan “Lebih
baik sakit gigi daripada sakit hati ini”. Percayalah, sakit gigi itu tidak
enak, saudara-saudaraku.
Melalui sakit gigi yang saya alami ini, saya belajar
untuk lebih menyayangi gigi-gigi saya yang selama lebih dari 20 tahun ini
mungkin saya biasa saja dengan keberadaan mereka, menyikat gigi dengan seenak
hati, makan makanan yang tidak sehat, dan mungkin juga lupa menggosok gigi
karena kecapekan.
Jadi, untuk mendapatkan gigi yang putih, sebisa
mungkin gunakan produk yang aman dan di bawah pengawasan dokter. Meskipun gigi
kita tidak bisa seputih iklan TV, kita tetap bisa hidup, right? Yang terpenting
adalah tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut, jangan abaikan the power of
gosok gigi dua kali sehari.
Cintai gigimu, gosok gigi tiap hari~
Title picture edited by lailiving
Background photo by Superkitina
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.