Siapa yang pernah masak pakai panci presto?
Karena iseng, saya buat polling cepat ala ala, dan
hasilnya adalah 70% responden tidak mengetahui cara pakai panci presto. Sedangkan
sisanya tentu saja sudah pernah dan sudah paham cara pakainya. Sedangkan saya,
hanya tahu saja karena saya selalu lihat ibu, namun pada praktekknya ibu saja
yang selalu pakai panci ini untuk memasak berbagai masakan terutama bandeng. Panci
presto alias pressure cooker merupakan panci bertutup rapat yang digunakan
dalam teknik memasak pressure cooking yaitu memanfaatkan uap di dalam panci
yang menghasilkan suhu dan tekanan tinggi di dalamnya yang memungkinkan proses memasak yang cepat tanpa kehilangan banyak nutrisi di dalam bahan makanan.
Apa kelebihan teknik memasak ini?
1. Menghemat waktu memasak hingga 70%
2. Bahan makanan yang dimasak tidak kehilangan
nutrisi dan rasa alami
3. Hemat energi
4. Membunuh mikroorganisme jahat karena dimasak di atas suhu didih air
5. Bisa digunakan untuk berbagai masakan
Tips pakai panci presto atau pressure cooker :
1. Baca instruksi penggunaan, kemungkinan saran
penggunaan terbaik akan berbeda tergantung brand
2. Jangan mengisi panci presto dengan makanan lebih
dari 2/3 kapasitas panci. Untuk bahan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, bahan yang menghasilkan buih atau bisa mengembang,
jangan sampai lebih dari dari setengahnya.
2. Buka tutup panci saat seluruh uap sudah dilepaskan,
yaitu dengan membiarkannya selama kurang lebih 30 menit setelah kompor
dimatikan. Membuka paksa tutup panci setelah proses memasak bisa mengakibatkan bahan makanan tumpah, uap panas terkena tubuh, dan panci menjadi rusak. Seperti yang dialami oleh Vita dalam wawancara (ihi) kali ini. "Mamak pernah make tapi aku sendirinya ga bisa ehe, jadi ceritanya bikin presto bandeng trus pas udah mateng tutupnya gabisa dibuka 😅 entah tadinya nutupnya salah ato gimana, dan akhirnya dibuka paksa sampe rusak gabisa dipake lagi. Setelah tau kudu didiemin dulu trus pada nyesel semua dah, baru pertama kali pake soalnya"
3. Potong-potong bahan makanan sama besar, agar
tingkat kematangannya merata dan tidak ada yang terlalu matang. Beberapa website yang saya baca menyarankan lebih baik undercook daripada overcook, terutama sayuran, karena bisa kembali dipanaskan untuk mematangkannya.
4. Di awal kita bisa memasak dengan api besar, ketika sudah ada
bunyi mendesis, kecilkan api hingga proses memasak berakhir. Penting juga untuk mengetahui berapa lama yang dibutuhkan untuk memasak tiap-tiap bahan makanan, karena tentunya bakal beda-beda.
5. Untuk masakan dengan bahan makanan yang berbeda-beda, masak dulu bahan
yang memerlukan waktu lebih lama seperti daging, baru masukkan bahan lain
seperti sayuran.
6. Cuci bersih setelah digunakan, pastikan tidak ada
bagian yang rusak sebelum kembali disimpan dan digunakan kembali di lain waktu.
Panci presto bisa digunakan untuk memasak hampir
semua masakan, tidak hanya bandeng dan ayam, namun bisa untuk memasak hidangan
seperti ketupat, lontong, kare dan juga sup daging. Untuk memasak hidangan yang
rame-rame seperti sup daging, seperti yang dishare kak Ledy dalam wawancara
(ciye wawancara) kali ini, tipsnya adalah dengan memasak daging terlebih dahulu
karena kematangan daging itu penting. Setelah daging matang, baru bisa masukkan
bumbu halus dan sayuran serta bahan pelengkap seperti bawang daun, seledri dan
bawang goreng.
Jadi pengen kapan-kapan masak sup daging pakai panci
presto ibu di rumah deh.
Nah kalau di rumah saya, makanan yang sering dimasak menggunakan
panci presto adalah bandeng, maka kali ini saya akan berbagi resep bandeng
presto rumahan. Sebenarnya ada 2 macam cara memasak bandeng dengan teknik
pressure cooking ini, yaitu yang pertama dengan pengukus dan yang kedua langsung
direbus bersama airnya seperti saat memasak ayam.
Bandeng Presto Goreng Rumah Saya
Bahan :
1 kg bandeng
Daun pisang
Air
2 butir telur
Maizena
Garam jika diperlukan
Bumbu halus :
10 butir bawang merah
5 siung bawang putih
2 ruas jahe
2 ruas lengkuas
2 ruas kunyit
2 sdm ketumbar
3 lembar daun jeruk
5 butir kemiri
Garam secukupnya
Cara membuat :
1. Bersihkan bandeng dari insang, jeroan dan
sisiknya. Kemudian kerat ikan agar bumbu halus cepat meresap. Kadang bandengnya
dipotong-potong juga, suka-suka yang masak.
2. Haluskan bumbu. Balurkan pada ikan, biarkan
sebentar.
3. Siapkan panci presto. Alasi bagian pengukus dengan
daun pisang, jangan lupa isi air tidak melebihi batas pengukus. Masukkan ikan.
4. Tutup panci presto. Kemudian
masak selama kurang lebih 30 menit setelah bunyi berdesis terdengar
Untuk cara lainnya, setelah step kedua, lanjutkan
step di bawah ini :
3. Siapkan panci presto. Taruh bandeng yang sudah
dibumbui, kemudian isi dengan air hingga menutupi bandeng.
4. Tutup panci presto. Kemudian
masak selama kurang lebih 30 menit setelah bunyi berdesis terdengar.
Namun cara ini, untuk jenis panci presto di rumah saya, malah membuat bandeng jadi abstrak, jadi cukup sekali saja dipakai, hihi.
Namun cara ini, untuk jenis panci presto di rumah saya, malah membuat bandeng jadi abstrak, jadi cukup sekali saja dipakai, hihi.
Setelah 1 jam, dan seluruh uap dalam panci
dilepaskan, maka saatnya menggoreng ikan, atau bisa skip langkah ini jika ingin menyimpannya untuk digoreng keesokan hari.
5. Panaskan minyak di penggorengan
6. Pecahkan 2 butir telur, campurkan dengan maizena,
air dan garam secukupnya. Celup bandeng hingga terlumuri
7. Goreng
hingga kuning keemasan.
Karena sedang tidak masak bandeng presto, maka kali
ini tidak ada fotonya, hihi. Lain kali akan saya update dengan foto maupun
penemuan baru dalam memasak menggunakan panci presto.
Memasak untuk di rumah dan untuk diri sendiri itu pada dasarnya suka-suka orang yang memasak, maka kadang-kadang caranya bisa berbeda-beda meski nama hidangannya
sama, bahan-bahannya pun juga bisa beda padahal yang memasak sama. Sekali lagi,
suka-suka yang memasak. Namun, meski memasak adalah suka-suka, jangan lupa
memperhatikan petunjuk penggunaan alat masak seperti panci presto ini ya, agar
proses memasak aman dan hasilnya pun jadi masakan, hihi.
Punya resep masakan favorit dengan menggunakan panci
presto? Bisa share blog postnya di komentar di bawah ini yaa
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.