Menjelang lebaran atau Idul Fitri, biasanya kita
tidak hanya ingin tampil sebagai pribadi yang baru dengan mengenakan make-up
dan/atau pakaian yang berbeda dari biasanya. Bisa dengan membeli item baru atau
memodifikasi pakaian yang sudah lama kita miliki. Hal lain yang bisa memberikan
kesan ‘baru’ adalah dengan membersihkan. Seperti di tempat kerja saya, kami
biasanya bersih-bersih secara detail dan menyeluruh hanya waktu menjelang libur
Idul Fitri, hihi. Jadi kebayang kan berapa banyak debu yang tersembunyi di
balik lemari atau noda yang menempel di mesin-mesin besar yang sudah menumpuk
selama setahun. Namun sebenarnya tidak hanya bangunan seperti rumah dan kantor
yang bisa kita bersihkan lho.
1. Rumah
Rumah menjadi fokus saat kita melakukan kegiatan
bersih-bersih menjelang lebaran, karena rumah adalah tempat kita tinggal dan
juga menyambut tamu yang akan berkunjung. Bersih-bersih rumah bisa dimulai dengan
tiap anggota keluarga membersihkan kamar atau ruangan masing-masing,
mengumpulkan barang-barang yang perlu dibuang dan juga mungkin menata ulang
perabot agar rumah terlihat berbeda dan lebih segar. Kegiatan bersih-bersih
rumah biasanya juga diikuti dengan kegiatan mengecat ulang rumah, mengganti
gorden dan taplak meja, menambahkan item baru seperti tanaman, dan juga menata
toples-toples kue kering.
2. Kantor
Biasanya di tempat kerja saya, wajib bersih-bersih
sebelum liburan Idul Fitri. Tiap orang punya kewajiban membersihkan areanya
sendiri, mengumpulkan barang-barang yang mungkin bisa dikirim ke tempat daur
ulang, dan juga memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Setelah proses
bersih-bersih selesai, perabot bakal dibungkus semuanya, mulai dari etalase,
meja, komputer, printer dan mesin lainnya, agar saat masuk nanti debu yang
menempel tidak terlalu parah.
3. Perangkat
Perangkat seperti handphone dan komputer atau laptop
juga perlu dibersihkan lho. Saya merasa terutama sebulan ini, handphone dan
laptop saya sudah mulai berantakan isinya. Seperti kata mbak Marie Kondo bahwa
semua item harus punya rumah, atau buang saja. Maka kali ini saya mulai mengelompokkan
file-file ke dalam folder-folder sebagai rumahnya, dan menghapus file yang
dobel atau sudah tidak dipakai lagi. Biasanya saya ikuti dengan kegiatan
meng-uninstal aplikasi yang sudah tidak lagi saya gunakan dan juga membersihkan
inbox yang biasanya isinya terlalu random mulai dari banyak promo provider hingga
pemberitahuan perpanjangan layanan atau langganan tertentu.
4. Akun
Akun terutama media sosial juga perlu saya bersihkan,
terutama jika kita selama ini sudah memfollow akun-akun yang menyebarkan
hal-hal negatif. Maka saatnya kita mengunfollow semua akun tersebut agar
timeline kita kinclong. Selain akun media sosial, saya biasanya mengecek email,
dimana saya biasanya subscribe ke website tertentu. Saya akan unsubscribe jika
saya sudah beberapa kali melewatkan untuk tidak membaca newsletter mereka,
sehingga inbox email saya lebih bersih.
Bersih-bersih akun juga biasanya diikuti dengan
mengupdate informasi atau profil akun seperti website, foto profil atau bio. Untuk
email, biasanya akan ada permintaan konfirmasi nomor telepon yang baru jika
nomor yang lama sudah tidak digunakan.
5. Diri sendiri
Selain mandi dan keramas, bersih-bersih diri sendiri
juga mencakup hal-hal tidak terlihat atau yang ada dalam diri kita. Bersih-bersih
hati dan pikiran mungkin terdengar lebih mudah daripada prakteknya, namun
intinya kita perlu merelakan hal-hal negatif dalam diri kita terutama negative
self-talk untuk pergi dari kehidupan kita. Tidak bisa langsung sih, perlu waktu
dan kebiasaan baru untuk meninggalkan sebuah kebiasaan lama. Namun semua itu
bisa dimulai sejak sekarang, dimulai dari berhenti berpikir hal-hal negatif,
mengatakan hal-hal negatif kepada diri sendiri yang mungkin membuat kita mundur
dan tidak mau melakukan aksi untuk mewujudkan tujuan dan keinginan kita. Orang-orang
di sekitar kita mungkin juga berkontribusi dalam hal-hal negatif yang kita
pikirkan, menjadikan kegiatan bersih-bersih ini jadi sulit untuk dilakukan. Namun
bukan berarti tidak mungkin. Dalam kasus saya, saya harus ‘jahat’ yaitu dengan
tidak peduli.
Misalnya saya, ingin mencoba menjadi blogger, namun ada
yang bilang : buat apa nulis-nulis blog,
buang-buang waktu, gak dapat uang. Sementara orang yang mengatakan hal
tersebut bukan blogger dan tidak tahu apa-apa soal blog, saatnya kita pencet
tombol ignore terhadap kata-kata tersebut. Mungkin agak susah melakukannya karena
kondisi dan karakter setiap orang bakal berbeda-beda, yang agak susah kalau
orang-orang terdekat saya yang mengatakannya. Pokoknya kita harus pintar-pintar
menyaring mana yang hanya kekhawatiran tak beralasan, dan mana yang benar-benar
berdasarkan pengalaman atau merupakan fakta yang baru bagi kita.
Nah itu tadi kelima hal yang bisa kita bersihkan
dalam menyambut Idul Fitri setiap tahun, tidak hanya tahun ini. Jadi, punya hal
lain yang biasa kalian bersihkan atau punya kebiasaan seru saat bersih-bersih? Share
di kolom komentar ya.
Title picture edited by lailiving, background photo
by Daiga Ellaby
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.