Beberapa hari lalu saya menonton sebuah video
mengenai tips mengatasi jerawat yang dibagikan oleh seorang remaja berusia
sekitar 15-16 tahun. Yang jadi fokus saya bukan mengenai konten yang
ditampilkan dalam video tersebut atau produk skincare yang dia gunakan, namun
video tersebut membuat saya mengingat kembali apa yang saya lakukan di usia
remaja saya untuk merawat diri sendiri. Dari situ saya menyadari bahwa di masa
itu, saya sudah melakukan banyak hal yang mungkin mengiritasi kulit dan
menyakiti kulit saya, berakibat pada munculnya jerawat yang sepertinya tidak
ada habisnya, blackheads, whiteheads, dark spot, kulit kemerahan, milia dan kulit
kusam.
Akhirnya saya memutuskan untuk menuliskan hal-hal apa
saja yang saya lakukan tersebut di blog ini sebagai pembelajaran, agar siapapun
yang membaca blog ini bisa merawat dan mencintai kulitnya dari sekarang tanpa
melakukan hal-hal berbahaya yang bisa menyakiti kulit.
Baca juga : Skincare Routine Guide -The Basic-
Baca juga : Skincare Routine Guide -The Basic-
1. Tidak Pernah Pakai Cleanser
Karena saya tidak pernah dikenalkan dengan produk
skincare terutama cleanser, tentu saja hasilnya kulit saya kusam, meski
kulit saya waktu itu termasuk kulit yang terang. Namun, setiap saya melihat ke
cermin, rasanya seperti ada yang menutupinya.
Ya, debu, kotoran, polusi, sel kulit mati dan minyak
semuanya menumpuk disana membuat kulit kusam dan berjerawat. Jerawat saya sudah
muncul sejak kelas 5 SD, dan ukurannya rata-rata tidak nyantai. Begitu satu
jerawat mulai kering, muncul jerawat lainnya. Hingga saya merasa lumayan
tertekan karena kondisi kulit yang tidak saya pahami saat itu.
2. Pakai Sabun Mandi untuk Mencuci Wajah
Sebelum kenal face cleanser, saya pakai sabun mandi
untuk mencuci wajah. Saya pikir akan sama saja hasilnya, toh sama-sama sabun
dan berbusa dan wangi, serta untuk kulit. Hal ini seperti tidak mengatasi
masalah kulit kusam dan berjerawat saya, malah memunculkan dry patch di
beberapa area wajah saya.
Tentu saja, sabun mandi memang tidak didesain untuk
kulit wajah yang lebih sensitif dari kulit lain di tubuh kita. Bahan seperti
Sodium Lauryl Sulphate, fragrance dan teman-temannya bakal kita temui di sabun
mandi yang tidak dibarengi dengan bahan-bahan yang melembabkan, tentu saja bisa membuat kulit jadi kering setelah mencuci wajah, dan
ujung-ujungnya jadi meningkatkan produksi minyak di area tertentu, dan menambah
jumlah jerawat.
3. Tidak Pakai Sunscreen
Yang lebih parah lagi, saya juga tidak kenal
sunscreen. Saya baru kenal sunscreen saat kuliah, setelah ospek, itu pun
melalui day cream dengan SPF 15 saja. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana saya
ospek seminggu bersama bapak-bapak tentara, mendaki gunung lewati lembah, berguling guling , berbaris dan
berkeringat di bawah sinar matahari, tanpa sunscreen. Ditambah lagi saat itu
saya pakai produk face cleanser yang mengeksfoliasi kulit. Kemudian waktu
kuliah saya kadang malas pakai day cream tersebut karena greasy dan tidak
nyaman. Lengkap sudah penderitaan kulit saya. Huhu.
Akibat yang bisa saya lihat dari tidak menggunakan
sunscreen adalah munculnya bercak-bercak gelap di wajah yang kadang kalau di
kamera bakal terlihat jelas, yang masih jadi resolusi saya hingga tahun ini
untuk menghilangkannya.
Baca juga : Basic Skincare : Sunscreen
Baca juga : Basic Skincare : Sunscreen
4. Menggunakan DIY Skincare
DIY skincare bukan sebuah kesalahan, namun harus
dilakukan dengan pengetahuan yang cukup mengenai bahan-bahan yang kita gunakan.
Saya dulu menganggap bahwa semua yang natural itu baik untuk kulit, maka saya
pun mencoba menggunakan masker tomat, air jeruk dan mentimun dan bahkan
semangka. Jadi sebelum produk Watermelon Mask hits, saya sudah main templok
semangka di muka saya. Hihi. Namun, ternyata saya salah. Bahan seperti tomat
dan air jeruk malah membuat keadaan kulit saya jadi kemerahan parah dan muncul
tanda-tanda iritasi.
Tentu saja tidak semua bahan alami bisa cocok dengan
kulit. Tingkat keasaman atau pH, enzim, dan faktor lain yang berperan dalam
membentuk buah tersebut bisa jadi menyebabkan ketidakseimbangkan pada kulit.
5. Makan Makanan Tinggi Penyedap, Gula dan Garam
Kita semua mengetahui bahwa makanan cepat saji,
makanan instan, makanan kaleng, makanan olahan, makanan tinggi gula, tinggi
garam, dan juga tinggi bahan aditif buatan bisa mempengaruhi kondisi tubuh
terutama pencernaan. Yang biasanya gangguan dalam sistem tubuh ini dimunculkan
dalam bentuk jerawat, baik karena yang berakibat langsung pada produksi minyak
di kulit maupun yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Biasanya
reaksi alergi tubuh juga bisa dimunculkan dalam bentuk jerawat di wajah.
6. Ingin Hasil Instan
Produk skincare didesain untuk merawat dan
memperbaiki dalam jangka waktu panjang. Masih ingat krim pemutih yang hits di
masa lalu? Teman-teman saya waktu kelas 10, banyak yang menggunakannya,
hasilnya kulit langsung putih dan glowing. Namun setelah produk habis, akan
kembali ke warna kulit asli bahkan beberapa mengalami breakout parah.
Saya, meski tidak menggunakan krim pemutih tersebut,
seringkali merasa tidak sabar dengan hasil produk yang saya gunakan, sehingga
membuat saya menggunakan beberapa produk bedak dengan klaim tertentu, yang di
kulit saya yang sudah tidak sehat, tentu bakal tidak semulus seperti
iklan-iklan di televisi.
Untuk melihat efek cocok tidaknya sebuah produk
skincare umumnya kita harus menunggu hingga 1-2 bulan untuk melihat reaksi
kulit, meski beberapa jenis bahan bakal menimbulkan reaksi baik positif maupun
negatif yang langsung beberapa saat setelah dipakai. Untuk produk seperti
produk eksfoliasi atau produk
anti-aging, kita tidak bisa langsung melihat hasilnya keesokan harinya begitu
kita bangun tidur.
Baca juga
: 5 Hal yang Sering Dilupakan Saat Pakai Skincare
7. Pakai Pasta Gigi untuk Mengeringkan Jerawat
Karena jerawat saya datang silih berganti, saya
tentunya ingin solusi instan untuk mengeringkan jerawat dengan cepat. Akhirnya saya
menemukan cara bahwa menggunakan pasta gigi bisa ampuh mengatasi jerawat dalam
semalam. Cara ini memang bekerja dengan baik, mayoritas jerawat saya yang
ukurannya tidak nyantai dan terasa nyut-nyutan di kulit, bisa langsung
mengering dalam semalam (meski beberapa jerawat lain tidak). Namun ternyata,
bekas jerawatnya jadi lebih sulit hilang. Bahkan ada beberapa yang masih
tertinggal di kulit saya hingga sekarang. Karena pasta gigi merupakan produk yang ditujukan untuk membersihkan lapisan enamel gigi yang tentu saja lebih kuat daripada kulit.
Baca juga
: Cara Aman Mengatasi Jerawat
Itu tadi ketujuh kejahatan kulit yang saya lakukan
selama remaja yang membuat saya belajar banyak hal dan jadi lebih bersemangat
dalam mempelajari produk-produk skincare untuk mencari produk terbaik mana yang
sesuai dengan kulit saya.
Baca juga
: 8 Tips Memilih Skincare untuk Pemula
Kulit manusia adalah organ yang pintar, dia tidak
akan pernah lupa untuk menjaga kita dari kejahatan di luar sana. Bahkan
melakukan apapun untuk melindungi kita, seperti memunculkan jerawat sebagai
sinyal bahwa kita harus berhenti makan makanan tidak sehat, atau memunculkan dry
patch sebagai tanda dehidrasi, atau munculnya dark spot karena kulit ingin
melindungi tubuh dari kerusakan DNA akibat sinar matahari dengan memproduksi
melanin besar-besaran. Dalam hal ini, kita tentunya tidak bisa terus-terusan
mengandalkan kemampuan alami kulit untuk melindungi kita, karena seiring waktu
kemampuan itu akan berkurang. Untuk itulah produk skincare diciptakan. Untuk
membantu kita. Meski begitu, kita wajib tahu produk apa saja yang kita gunakan,
agar niat kita untuk ‘membantu’ tidak berakhir pada masalah kulit lainnya.
Jika kalian masih remaja dan merasa selalu ingin
hasil yang instan hingga menumpuk banyak produk di kulit, belum terlambat untuk
memperbaiki rutinitas skincare yang mungkin terlalu menyakitkan bagi kulit
untuk kembali ke rutinitas yang
sederhana. Atau jika kalian sudah tidak lagi remaja namun tidak pernah pakai
skincare apapun, belum terlambat juga untuk memulainya sekarang, meski dengan
sekedar menggunakan cleanser dan sunscreen saja.
Mari membantu kulit dan menyayanginya.
Title picture by lailiving
Photo by Team Easil
Title picture by lailiving
Photo by Team Easil
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.