Sebelumnya saya sudah membahas mengenai basic dari skincare yang
meliputi cleanse - moisturize - protect
yang merupakan kebutuhan dasar kulit pada umumnya. Namun, seiring waktu, kulit
kita bisa mengalami masalah tertentu sehingga kita memerlukan bahan-bahan
tertentu untuk mengatasinya melalui produk-produk yang termasuk dalam kategori suplemen skincare.
Sebenarnya saya sendiri bingung mau menggunakan istilah apa untuk
produk-produk ini, mengingat banyak sekali istilah atau penamaan produk
skincare yang bahkan bisa berbeda-beda di tiap negara. Kebetulan saya menemukan
satu post instagram dari acidskincare yang menyebutkan kebutuhan kulit secara
keseluruhan yang bisa dipenuhi dalam 5 tahap skincare. Kelima tahapan itu
adalah cleanse - exfoliate - repair -
moisturize - protect. Sehingga 2 tahapan yaitu exfoliate dan repair
termasuk dalam kategori suplemen dalam rutinitas skincare.
Baca juga : Skincare Routine Guide - The Basic
Kapan menambah suplemen?
Kapan saja saat kulit kita membutuhkannya. Tergantung kebutuhan
dan kondisi kulit masing-masing. Jika ada satu hari dimana kulit kita terasa
kurang bersih padahal sudah menggunakan cleanser atau berada dalam kondisi dimana sel-sel kulit mati dan kotoran menumpuk atau kulit terlihat
kusam, kemungkinan kita membutuhkan proses eksfoliasi. Sedangkan untuk
masalah-masalah kulit seperti bekas jerawat, redness, garis-garis halus dan
jerawat kita membutuhkan tahapan yang disebut repair.
Bentuk produknya bisa bermacam-macam dengan istilah yang
berbeda-beda tiap brand dan tiap negara.
Exfoliate
Secara umum eksfoliasi ada 2 macam yaitu physical dan chemical.
Physical menggunakan komponen tertentu dalam produk skincare yang punya
kemampuan eksfoliasi seperti scrub. Namun saya sendiri kurang menyukai physical
exfoliating ini, karena jika butiran scrubnya terlalu besar atau terlalu kasar
bisa membuat kulit perih setelahnya, terutama jika jenis kulit kita sensitif.
Jenis kedua yaitu chemical exfoliating. Jenis ini menggunakan
bahan aktif yang memang berfungsi untuk melakukan eksfoliasi seperti AHA, BHA
dan PHA.
Repair
Tahapan ini diperlukan ketika kita merasa ada sesuatu yang perlu
diperbaiki pada kulit kita. Produk-produk yang termasuk repairing bisa dalam
berbagai macam wujud seperti essence, booster, spot treatment dan serum.
Dengan banyaknya produk yang dijual, kita mungkin kebingungan mau
pakai produk yang mana, ditambah lagi masalah kulit kita banyak sekali. Kita
ingin produk yang multi in 1 yang bisa menyelesaikan semuanya dalam sekejap.
Namun, menurut saya semua hal butuh proses, dan jangan sampai kita dibutakan
iklan dan klaim produk tanpa membaca kandungan bahan di dalam produk yang akan
kita gunakan. Meski daftar ingredients dalam produk tidak menjamin semuanya,
namun secara garis besar kita bisa mengetahui apa yang sebenarnya ada di dalam
produk tersebut.
Products :
Kedua tahapan dalam kategori suplemen ini bisa menggunakan produk-produk apapun yang punya
bahan aktif yang kita butuhkan.
1. Toner
Penyebutan toner sendiri biasanya berbeda-beda tiap brand dan tiap
negara, seperti kalau di Jepang penyebutannya menggunakan istilah conditioner
seperti produk milik Hatomugi, lotion
seperti yang bisa kita temui pada produk hada labo serta softener seperti pada
produk Shiseido. Sedangkan di Korea menggunakan istilah skin refiner, water,
skin dan banyak lainnya, meski tidak sedikit juga brand yang memberikan nama
toner seperti COSRX, Pyunkang Yul, dan dear Klairs.
Selain itu, istilah mist juga kerap digunakan untuk toner yang
memiliki sifat calming dan hydrating serta menggunakan spray dalam
pengaplikasiannya, seperti yang bisa kita temukan pada produk Heimish dan
Missha. Meski beberapa produk yang menggunakan istilah mist bisa berupa apapun
seperti pre-serum dan serum itu sendiri.
a. Hydrating toner
Yang disebut hydrating toner adalah toner yang digunakan setelah
proses cleansing yang ditujukan untuk mengembalikan kelembaban kulit dan
keseimbangan pH kulit jika cleanser yang digunakan terlalu alkali.
b. Exfoliating toner
Jenis toner yang digunakan setelah proses cleansing yang
menggunakan bahan acid biasanya berupa AHA, BHA atau PHA yang fungsinya
mengangkat sel-sel kulit mati secara kimiawi. Sebenarnya tidak hanya ketiga
bahan ini yang berfungsi untuk melakukan eksfoliasi, retinoic acid juga punya
kemampuan untuk melakukan eksfoliasi, namun biasanya keluarga retinoic acid ini
digunakan dalam moisturizer dan serum, meski ada juga yang digunakan dalam
toner seperti gokujyun alpha milik hada labo. Sedangkan exfoliating toner milik
hada labo sendiri menggunakan acid yang lebih mild yaitu jenis PHA.
2. Pre-serum
Pre-serum biasanya merupakan produk yang mengandung fermented
ingredients dan probiotik, dengan konsistensi lebih kental dari toner dan lebih
encer dari serum. Banyak sekali istilah yang diberikan untuk produk yang
digunakan untuk memaksimalkan fungsi serum atau dikenal dengan istilah
pre-serum, ada Activating Serum yang tentu saja digunakan sebelum serum,
seperti contohnya produk milik Sulhwasoo. Ada pula yang dinamakan Concentrate
seperti yang dimiliki oleh Shiseido. Ada pula istilah Treatment Lotion seperti
yang digunakan oleh Estee Lauder, serta Essence Lotion seperti yang dipakai
oleh Clinique. Istilah lain yang digunakan yang lebih familiar yaitu Treatment
Essence / Essence / Micro Essence dan Booster. Meski terkadang nama yang
diberikan berbeda, namun jika digunakan sebelum serum atau konsistensinya lebih
light daripada serum, maka produk tersebut termasuk pre-serum.
3. Serum dan Ampoule
Serum dan ampoule adalah produk yang menargetkan masalah kulit
tertentu secara spesifik. Kandungan bahan aktif dalam serum dan ampoule jauh
lebih besar daripada produk-produk sebelumnya seperti pre-serum dan toner,
sehingga efektivitasnya pun lebih terlihat. Jika serum memiliki kandungan bahan
aktif yang tinggi, maka ampoule punya persentase yang lebih tinggi dari serum,
sehingga disarankan penggunaan ampoule ini tidak untuk setiap hari. Masalah
yang umum diatasi oleh serum dan ampoule bisa berupa apapun, seperti bekas
jerawat, aging, dry skin hingga jerawat. Tidak jarang pula saya menemukan serum
dengan kandungan AHA/BHA yang tentu saja ditujukan untuk eksfoliasi, yang
kandungan AHA/BHA nya jauh lebih tinggi dari toner yang biasa kita gunakan.
4. Emulsion
Emulsion merupakan istilah yang digunakan untuk versi water-based
dan light dari moisturizer. Fungsinya ada mengunci kelembaban yang sudah kita
dapatkan dari produk-produk sebelumnya, namun tidak seperti moisturizer yang
bersifat occlusive, emulsion tidak diam di atas kulit, sehingga kita masih
membutuhkan moisturizer setelahnya. Produk emulsion ini bisa kita temukan pada
brand Mamonde, Etude House, SKII, COSRX dan lain-lain.
5. Face oil
Face oil ada bermacam-macam, secara umum ada face oil dengan
kandungan oleic acid lebih tinggi dan ada yang dengan kandungan linoleic acid
lebih tinggi. Untuk jenis kulit berminyak dan acne-prone biasanya akan lebih
cocok dengan face oil yang mengandung linoleic acid lebih tinggi atau yang
konsistensinya lebih light, seperti jojoba oil, rosehip seed oil atau grapeseed
oil. Sedangkan untuk dry skin bisa memilih jenis face oil yang lebih rich atau
dengan kandungan oleic acid lebih tinggi seperti Almond Oil dan Marula Oil.
Urutan penggunaannya pun tergantung fungsinya, ada yang digunakan sebelum
moisturizer dan ada pula yang setelah moisturizer. Ada yang digunakan untuk
seluruh wajah, ada yang digunakan sebagai spot treatment.
6. Mask
Masker ada 3 macam berdasarkan bentuknya. Wash-off mask yang
mengharuskan kita untuk membasuh wajah setelah penggunaan masker, biasanya
digunakan setelah proses cleansing. Selain itu ada sheet mask yang biasanya
mengandung essence, sehingga biasa digunakan sebelum serum. Kemudian ada
overnight / sleeping mask yang digunakan semalaman, yang menurut saya bisa jadi
moisturizer juga dan juga pelengkap moisturizer saat kulit kita kurang
kelembaban.
7. Spot Treatment
Spot treatment yang biasa kita temukan biasanya digunakan untuk
masalah kulit seperti jerawat, yang penggunaannya biasanya setelah moisturizer.
Sesuai judulnya, spot treatment tidak digunakan untuk seluruh wajah, namun
hanya area-area yang bermasalah saja yang ditotol dengan produk spot treatment
ini. Spot treatment pun tidak terbatas pada produk cream dan gel saja, namun
bisa berupa face oil seperti tamanu oil.
Selain produk-produk untuk kulit wajah, biasanya produk untuk area mata dan bibir seperti eye cream dan lip balm maupun lip mask juga termasuk dalam kategori ini. Sama seperti ketujuh produk yang saya sebutkan sebelumnya, penggunaan produk untuk area mata dan bibir ini juga sesuai kebutuhan. Seperti saat bibir saya terasa lebih kering maka di malam hari saya juga kembali menggunakan lip sleeping mask, selain lip balm di siang hari.
Selain produk-produk untuk kulit wajah, biasanya produk untuk area mata dan bibir seperti eye cream dan lip balm maupun lip mask juga termasuk dalam kategori ini. Sama seperti ketujuh produk yang saya sebutkan sebelumnya, penggunaan produk untuk area mata dan bibir ini juga sesuai kebutuhan. Seperti saat bibir saya terasa lebih kering maka di malam hari saya juga kembali menggunakan lip sleeping mask, selain lip balm di siang hari.
Dengan begitu banyaknya produk yang dijual dan dikembangkan oleh
tiap-tiap brand, pastinya bisa membuat kita bingung mau menggunakan produk yang
mana dengan urutan bagaimana. Yang terpenting adalah saat kita melakukan
rutinitas skincare, kita menggunakan produk dengan konsistensi lebih encer atau
light terlebih dulu baru kemudian yang lebih kental hingga yang bersifat
occlusive atau mengunci kelembaban dan mencegah trans-epidermal water loss
selama kita tidur.
Saya sendiri pun tidak menggunakan semua produk dalam step
repairing dalam satu routine, hanya produk-produk yang saya butuhkan saja,
selain saya tidak ingin menggunakan terlalu banyak produk, saya juga ada
hari-hari dimana saya sangat mager untuk melakukan rutinitas yang panjang, hihi.
Sebenarnya rutinitas skincare saya pun akan berubah sesuai
kebutuhan dan kondisi, seperti ketika udara di daerah saya menjadi agak hangat
dari sebelumnya, saya kembali mengganti skincare routine saya dari yang fokus
pada moisturizing ke produk-produk yang lebih calming, sehingga rutinitas pagi dan malam
pun hampir sama. Di pagi hari saya
menggunakan hydrating toner - serum - moisturizer - sunscreen, di malam hari
saya menggunakan cleanser - exfoliating toner (2-3 x seminggu) - hydrating toner - serum - moisturizer - lip mask (saat bibir terasa lebih kering). Saya rasa sudah cocok dengan
rutinitas ini untuk saat ini, sehingga kemungkinan saya tidak akan menambah
produk lagi untuk sementara. Produk-produk yang saya gunakan akan saya update
di blog post terpisah. Produk-produk yang saya pakai ini akan saya ubah lagi
saat kondisi dan kebutuhan kulit saya berubah lagi.
Baca juga : Kenapa Skincare Berhenti Berfungsi?
Nah, jadi bagaimana rutinitas skincare kalian selama ini dengan
menggunakan tahapan exfoliating dan repairing ini? Share di kolom komentar ya!
Title picture by lailiving
Background photo by The Honest Company
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.