Sekarang kita sudah
mengetahui apa saja basic dan suplemen dari rutinitas skincare yang digunakan
secara umum berdasarkan kebutuhan kulit. Namun, mungkin kita bertanya-tanya
bagaimana cara membentuk rutinitas skincare yang baik dan kapan kita harus
menggunakan produk tertentu untuk kondisi tertentu. Bagi orang-orang yang sudah
melakukan rutinitas skincare dan sudah mengenali kondisi kulitnya, hal ini
bukan lagi hal yang membingungkan. Namun bagi orang-orang yang baru saja
mengenal skincare dan ditambah lagi sudah pusing duluan melihat banyaknya
istilah produk skincare, membentuk satu rutinitas skincare yang sesuai
sepertinya terasa membingungkan.
Baca juga : Skincare Routine Guide - The Basic
Baca juga : Skincare Routine Guide - The Supplement
Menurut saya, kita punya
kemungkinan untuk tidak bisa menggunakan satu rangkaian produk tertentu hingga
belasan tahun dengan ekspektasi hasil yang sama pada kulit, karena tentu saja
seiring waktu kondisi kulit kita akan berubah. Kita bertambah tua, kecepatan
regenerasi sel-sel kulit pun melambat. Ditambah lagi gaya hidup, lingkungan
berpolusi dan cuaca yang berubah-ubah bisa mempengaruhi kondisi dan kebutuhan
kulit dari waktu ke waktu.
Baca juga : Kenapa Skincare Berhenti Berfungsi?
Jadi bagaimana cara membentuk rutinitas skincare yang baik?
1. Kenali
Tentu saja dengan
mengenali kondisi dan kebutuhan kulit masing-masing. Kalau memang dirasa kulit
kita tidak punya masalah sama sekali, kita bisa menggunakan hanya basic
skincare saya yaitu cleansing - moisturizing - protecting, misalnya saat usia
remaja saat kulit sedang cantik-cantiknya (meski masa remaja saya tidak begitu,
haha). Saat kulit terasa kusam atau masih terasa kotor atau produk yang kita
pakai seperti tidak berfungsi, maka kemungkinan kita membutuhkan produk
eksfoliasi. Saat kita mendekati usia 30-an, kita mungkin membutuhkan retinoic
acid. Saat kulit kita sedang reaktif atau mengalami kemerahan, kita membutuhkan
bahan yang calming seperti aloe vera atau centella asiatica. Saat kita ingin
mengatasi jerawat, kita bisa menggunakan acid seperti AHA/BHA atau spot
treatment untuk jerawat. Begitu pula untuk masalah-masalah dan kondisi kulit
lainnya.
2. Sabar
Lebih mudah ditulis
daripada dipraktekkan. Namun, tanpa kesabaran, kita tidak bisa membentuk satu
rutinitas skincare yang solid. Satu produk tidak akan memberikan solusi untuk
semua masalah kulit hanya dalam 1 malam. Hal yang sering saya jumpai adalah
kita sering berekspektasi terlalu tinggi pada satu produk dimana satu produk
bisa mengatasi hingga 4 masalah kulit yang kita alami dalam waktu 7-14 hari
saja, sehingga dalam jangka waktu singkat kita sudah mencoba banyak sekali
produk baru yang menurut kita semuanya tidak berfungsi, padahal bisa saja
fungsinya belum terlihat di 1-2 minggu awal pemakaian.
3. Konsisten
Konsisten dalam
menggunakan skincare juga perlu, misalnya kita tidak bisa skip penggunaan
sunscreen begitu jerawat kita mereda, seperti yang sudah saya jelaskan dalam
Basic Skincare : Sunscreen. Konsisten di sini bukan berarti untuk terus
menggunakan satu produk yang sama hingga bertahun-tahun, namun memberikan
kebutuhan kulit utama seperti cleansing - moisturizing - protecting secara
terus menerus, alias tidak bolong-bolong.
Nah, rutinitas skincare
ini bisa saya gambarkan seperti ini :
Build Skincare Routine chart - English |
Build Skincare Routine chart - Indonesia |
Yang perlu diperhatikan :
1. Urutan
Urutannya tidak selalu
sama untuk rutinitas satu dengan yang lainnya, mengingat banyak sekali produk
dengan istilah sama namun bentuknya berbeda, begitu pula sebaliknya. Gunakan
produk-produk dengan tekstur paling encer terlebih dahulu hingga ke yang konsistensinya
kental atau cream atau yang bersifat occlusive. Sehingga kulit bisa menyerap
dengan maksimal manfaat dari produk skincare yang kita gunakan.
2. Don’t overdo
Seperti yang sudah saya
sebutkan di All Time Best Skincare Tips, menggunakan produk secara berlebihan
pun tidak baik untuk kulit, bahkan bisa merusak skin barrier. Seperti misalnya
kita punya The Ordinary Glycolic Acid 7% (toner), The Ordinary AHA 30% + BHA 2%
Peeling Solution (wash-off mask) dan Drunk Elephant TLC Framboos Glycolic Night
Serum (serum), maka kita tidak perlu menggunakan semuanya dalam satu rutinitas
yang sama, agar tidak terjadi over-exfoliating.
3. Kombinasi bahan skincare
Seperti yang sudah saya
sebutkan di 8 Tips Memilih Skincare untuk Pemula, kita wajib mengetahui apa saja
bahan yang terkandung dalam produk yang kita gunakan, terutama bahan dengan
persentase yang tinggi atau lima bahan pertama dalam ingredient list. Dengan
mengetahui apa saja yang ada di dalam produk kita, kita pun jadi bisa memilih
produk mana saja yang bisa kita gunakan bersamaan dan mana yang tidak, meskipun
beberapa kombinasi bahan yang secara teori tidak baik, terkadang tidak memberi
pengaruh negatif apapun pada jenis kulit yang berbeda.
4. Pilih sesuai kebutuhan
Kita tidak perlu terpaku
pada 10 step skincare routine ala Korea atau pada minimalist skincare routine
yang hanya menggunakan 3 produk basic saja. Kita gunakan produk yang kita
butuhkan saja, yang tentu bisa berubah-ubah tergantung kondisi kulit. Saat satu
skincare mungkin berhenti berfungsi, maka salah satu kemungkinannya kita harus
beralih pada rutinitas yang lain yang sesuai dengan kebutuhan kulit. Di usia
remaja, kecepatan kulit kita untuk beregenerasi masih tergolong cepat, sehingga
kemungkinan kita belum membutuhkan produk eksfoliasi dengan konsentrasi tinggi.
Kita bisa menggunakan basic skincare saja jika tidak punya masalah kulit
tertentu. Jika ingin menggunakan produk eksfoliasi, bisa mulai dengan produk
yang gentle seperti Mild Peeling Lotion milik Hada Labo atau AHA/BHA Clarifying
Toner milik COSRX.
5. Start slow
Untuk produk-produk yang
masih baru (belum pernah kita pakai sebelumnya), kita bisa mulai dengan jumlah sedikit dan frekuensi penggunaan yang
jarang. Biasanya, produk-produk ini mengandung retinol, AHA, BHA, dan
lain-lain. Gunakan produk dengan kandungan bahan aktif seperti ini dari
persentase paling rendah dahulu, menggunakan versi paling mild dari bahan
tertentu (misal mulai menggunakan lactic acid yang molekulnya lebih besar
daripada glycolic acid) atau kita bisa diluting produk dengan air, seperti cara mbak Michelle Phan.
Baca juga : Tips Memilih Skincare untuk Pemula
Apapun dan berapapun
produk yang kita gunakan tidak masalah, tidak peduli merk lokal atau luar
negeri, produk drugstore atau high end, semuanya kembali pada kebutuhan kulit.
Tidak semua jenis kulit akan cocok dengan produk lokal dari negaranya, tidak
semua jenis kulit membutuhkan produk high-end, tidak semua kulit cocok dengan
produk yang sedang hits. Keep doing the best for your skin, love your skin.
Nah, bagaimana kalian
membangun rutinitas skincare kalian? Share di kolom komentar ya.
Title picture & chart by lailiving
Background photo by Onne Beauty
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.