Morally Grey Character yang Relatable! | If You Could See The Sun by Ann Liang | Book Review Indonesia
Halo hai! Di bulan Oktober aku
membaca satu lagi buku yang menjadi buku favorit aku di tahun 2022 yang awalnya
aku pengen baca gara-gara covernya yang super cantik. Bersyukur banget Storytel
menghadirkan audiobook baru setiap bulannya sehingga aku bisa dengerin buku ini
di hari yang sama dengan tanggal perilisannya (dan blog post ini bukan iklan
Storytel ya guys).
(Hi! I found another favorite book on 2022. I picked this book at first because of its beautiful cover. I'm so happy when Storytel released the audiobook version of this book so I could listen to it in the same day as its released date.)
If You Could See The Sun by Ann Liang | Book Review Indonesia
Length : 304 pages | 9H 2M
Narrator : Natalie Naudus
Date released : October 11, 2022
Date read : October 11-15, 2022
Goodreads rating : 4.15
My rating : 4.50
Keywords : young adult, magical realism, elite boarding school, Beijing, asian author,
romance, contemporary, morally gray character, academic rivals, all Asian
characters
Trigger warnings : cursing, kidnapping, violence
Where to read : Storytel
BLURB
“Alice Sun has always felt invisible
at her elite Beijing international boarding school, where she’s the only
scholarship student among China’s most rich and influential teens. But then she
starts uncontrollably turning invisible—actually invisible.
When her parents drop the news that they can
no longer afford her tuition, even with the scholarship, Alice hatches a plan
to monetize her strange new power—she’ll discover the scandalous secrets her
classmates want to know, for a price.
But as the tasks escalate from petty scandals
to actual crimes, Alice must decide if it’s worth losing her conscience—or even
her life.
In this genre-bending YA debut, a
Chinese American girl monetizes her strange new invisibility powers by
discovering and selling her wealthy classmates’ most scandalous secrets.”
MY THOUGHTS
Aku pertama kali lihat buku ini di
daftar upcoming releases yang ada di Storytel, aku tertarik banget karena : 1)
covernya cantik 2) naratornya adalah salah satu favoritku 3) blurbnya ternyata
juga bikin penasaran. Aku tandai buku ini agar waktu udah rilis, aku dikasih
notifikasi sama Storytel. Nah, setelah aku menyelesaikan Babel yang masuk ke
reading vlog aku di bulan Oktober, aku udah ngincer salah satu buku yang masuk
ke dalam September Anticipated New Releases di Storytel, ternyata aku dapet
notif kalau buku If You Could See the Sun juga rilis, jadi aku langsung
dengerin buku ini.
(When I saw this book among upcoming new releases on Storytel I knew I need to listen to this book because : 1) the cover is stunning 2) it's narrated by my favorite narrator 3) the blurb is intriguing. So I saved this book to my Storytel shelf so Storytel sent me the notification the day it's available. Actually, after finishing Babel, which you can watch in my October reading vlog, I planned to read one of September Anticipated New Releases on Storytel, but I picked this book instead).
Buku ini ditulis oleh Ann Liang yang
menjadi buku debut dari penulis ini. Aku sendiri baru tahu waktu Googling karena
penasaran aja sih pengen baca buku-buku lain dari Ann Liang. Selain itu yang
unik dari penemuanku di internet adalah Ann Liang berkebangsaan
Chinese-Australian dan sering bolak-balik antara Australia dan Cina, tapi aksen
yang dia miliki adalah American English. Sungguh menarik. Terus covernya cantik
banget, warna biru cerah gitu dan ada ilustrasi Alice sebagai tokoh utama dari
buku ini. Buku ini bakal jadi salah satu buku dengan cover paling cantik yang
aku baca di 2022.
(This book is the debut of author Ann Liang. I googled her since I wanted to read another book by this author. Ann Liang is a Chinese-Australian and she goes back and forth between Australia and China, but it's stated that she ended up having American accent. It's interesting fact for me! The cover is stunning with cheerful blue with Alice illustration in it. The cover made one of the most beautiful books I read this year)
Kalau lihat di instagram Ann Liang,
ada bonus konten dari buku ini yang tulisannya romance edition, tapi kayaknya
baru bisa dapet kalau ikut pre-order bukunya aja, karena yang audiobooknya gak
ada bonus contentnya.
(On her instagram account, Ann Liang released bonus content for If You Could See the Sun which is romance edition. I think you'll get this bonus when you pre-ordered the physical copy of this book since the audiobook doesn't have it)
Di Goodreads buku ini dapet average
rating 4.15 dari sekitar 1700-an orang yang sudah memberikan rating. Aku sendiri
memberikan rating 4.5 dari 5 bintang karena aku suka banget buku ini.
(This book got 4.15 average star rating from 1700-ish reviews. As for me, it's 4.5 stars!)
Audiobooknya dinarasikan oleh
Natalie Naudus, yang berhasil membawakan cerita ini (dan semua audiobook
lainnya) dengan sangat indah dan mudah diikuti. Di buku ini dijelaskan kalau
Henry Li berbicara dengan British English yang juga gak dilewatkan oleh
narator.
(The audiobook is narrated by Natalie Naudus who always narrates it (and all other books) beautifully and easily to understand. We have Henry Li who speaks British English, and the narrator didn't miss it.)
GAK BERTELE TELE
Hal yang paling aku suka dari buku
ini adalah apa yang kamu baca dari blurb, ya itu yang langsung kamu dapatkan di
bukunya. Tanpa ba-bi-bu ketemu ini itu, buku ini langsung menceritakan siapa
Alice, gimana kondisi dia saat ini, gimana orang tuanya, gimana sekolahnya,
gimana karakternya dan apa yang dia inginkan. Jadi mengingatkan aku ke buku The Bone Maker dimana tokoh utamanya langsung menunjukkan ke pembaca, hal apa yang
dia inginkan dan rencana apa yang akan dia lakukan untuk mewujudkan
keinginannya itu.
KARAKTER UTAMA YANG SANGAT RELATABLE
Alice Sun sebagai karakter utama
adalah jenis karakter yang sangat relatable, dari gimana dia berpikir,
bertindak, dan bahkan dari background keluarganya. Jika selama ini kalian
menemukan tokoh utama yang rasanya terlalu jauh karena mungkin 1) mereka
terlalu hebat 2) mereka terlalu punya banyak magic power tak terduga 3) mereka
terlalu banyak koneksi dan bantuan orang dalam; atau 4) mereka adalah keturunan hokage, maka Alice adalah karakter utama yang bisa
terasa dekat dengan pembaca karena 1) dia anak keluarga biasa aja dan bukan
keturunan shinigami/gandalf/hokage 2) dapet beasiswa masuk sekolah asrama elit di Beijing
tapi SPP-nya masih tergolong kemahalan 3) kondisi orang tua yang gajinya
pas-pasan 4) salah satu murid paling pintar di sekolah tapi dia mengakui kalau
gak belajar, ya dia bakal messed up saat ujian 5) berambisi kuat karena faktor
ekonomi keluarga 6) tiba-tiba aja punya kekuatan menghilang yang gak 100%
stabil dan gak bisa selalu diandalkan 7) punya rival di sekolah 8) gak menutupi
keinginannya untuk diakui, dipuji dan dihormati orang lain 9) gak menutupi
kebencian dan rasa iri yang dia miliki atas kekayaan teman-temannya 10) kayak
orang-orang biasanya yang gak 100% baik atau 100% buruk.
Selain itu Alice adalah karakter
yang meskipun buat aku cukup menyebalkan karena dia sudah punya judgment
tersendiri mengenai hal-hal di sekitarnya, aku bisa bersimpati ke Alice dan
mendukungnya hingga akhir buku ini. Jarang banget ada karakter utama yang kayak
gini. Ditambah lagi Alice ini adalah karakter yang kuat dan punya ambisi yang
besar, sehingga sesulit apapun hal yang akan dia lakukan, dia gak berhenti.
PORSI ROMANCE YANG PAS
Di buku ini ada romancenya dong. Aku
yang not really into romance as main genre dan juga gak selalu suka romance
yang diselipkan di dalam cerita, suka banget dengan porsi dan penempatan bagian
romance di dalam buku ini. Porsinya pas, kemunculannya juga pas, sehingga
efeknya bisa bikin pembaca ikut gemes ke karakter-karakter di dalam buku ini. Keberadaan
romance di dalam buku ini juga gak menjadi distraksi atau sumber drama di dalam
buku ini yang menjadi salah satu poin favorit buat aku.
HAL LAIN YANG AKU SUKA
Di buku ini ditunjukkan gimana Alice yang berasal dari keluarga biasa aja hidup diantara teman-temannya yang berasal dari keluarga orang penting, keturunan idol, pemilik perusahaan dan pemilik harta kekayaan berlimpah lainnya. Kita bisa merasakan kecemburuan Alice terhadap teman-temannya, di saat bersamaan kita juga bisa melihat kalau Alice ini merasa kesepian.
Kalau sebelumnya kamu sudah kenal cerita kayak gini : tokoh utama
miskin, tapi pintar >> masuk sekolah elit >> dibully karena
kemiskinannya >> ditaksir cowok terganteng terkaya di sekolah >>
dibully lagi >> drama rebutan cowok; maka kamu gak bisa menemukannya di
buku ini. Gak ada drama bullying Alice karena kemiskinan dan kedekatannya
dengan cowok ganteng. Gak ada juga bagian yang membuat teman-teman Alice yang
super kaya itu jadi terlihat buruk atau dibenci pembaca.
Aku bisa bersimpati ke sosok Alice dengan kesulitan yang dia hadapi sekaligus ke teman-teman Alice dengan kekayaan dan problem mereka sendiri. Kalau kita sudah familiar dengan kisah dimana 90% orang kaya = orang jahat gak punya perasaan dan seenak udelnya sendiri, If You Could See the Sun ini kita ditunjukkan kalau orang kaya adalah manusia yang punya masalah, punya perasaan dan punya hal-hal lain selayaknya manusia lainnya tapi bedanya mereka punya harta lebih banyak. Keren
banget sih Ann Liang yang udah nulis buku ini.
GAK BIKIN BERTANYA-TANYA
If You Could See the Sun adalah buku
yang ditulis dengan sangat baik sehingga bikin aku gak bertanya-tanya mengenai
hal yang mungkin dilewatkan penulis. Sejak awal cerita sudah ditunjukkan fokus
utama dari buku ini sehingga aku bisa set apa yang ingin aku ketahui lebih
lanjut mengenai kisah Alice di buku ini. Sering banget aku nemu buku yang di awal ditunjukkan satu
hal yang menjadi fokus tokoh utama, tapi begitu mencapai tengah buku, fokus itu
berubah ke hal lain yang akhirnya karena ada satu kejadian yang gak berhubungan
dengan fokus di awal itu. Nah, buku ini enggak, ya fokusnya Alice dan segala
rencananya dari awal hingga akhir.
BUKUNYA BERASA NYATA
Buku ini terasa seperti menceritakan
kisah nyata karena saking masuk akalnya perasaan dan pendapat Alice mengenai
kehidupannya. Ada bagian yang bikin ketawa, bikin kesel, bikin gemes, dan juga
bikin nangis karena aku curiga apakah Ann Liang menulis kisah masa sekolahku
(haha). Ending dari buku ini juga aku suka banget. Setelah kemunculan klimaks
di buku ini, aku mulai memikirkan gimana buku ini berakhir. Akhir dari buku ini
dan solusi yang dihadirkan adalah solusi yang bisa saja muncul di kehidupan
nyata dan juga keren banget sih bisa diakhiri kayak gini.
KARAKTER FAVORIT
Selain tokoh utama, kayaknya ada
beberapa kayak Chanel yang ternyata juga menyimpan masalah sendiri dan aku suka
karakternya di buku ini, terus Henry Li yang pintar, rapi, shining shimmering
splendid dan jago IT, dan juga Mr. Chen yang kata-katanya bikin aku terharu.
BAB FAVORIT
Bab 14 dan bab 15 yang terasa kayak
menghangatkan dan cocok dibaca di akhir satu hari yang panjang dan melelahkan.
BUKU INI UNTUK KAMU JIKA KAMU SUKA :
☀ Morally gray main character
☀ Setting Beijing mainly elite
international boarding school
☀ Karakter utama yang pintar dan
berambisi besar tapi bukan keturunan hokage
☀ Academic rival to lovers
☀ Social commentaries seputar keluarga
Asia dan Asian people in general
☀ Buku yang semua karakternya adalah
orang-orang Asia
☀ Karakter yang gak ada angin, gak ada
hujan tau-tau bisa menghilang tanpa penjelasan
☀ Buku yang porsi romancenya gak
terlalu banyak
QUOTE FAVORIT
“Mama always says there are no ugly women, only lazy women—but from what I’ve gathered, it’s more like there are no ugly women, only broke women.”
“I’m friendly with everybody, but I’m friends with nobody.”
“I’d rather fail a midterm than have some creepy guy comment on my looks.”
“there are many different tickets to respect—talent, beauty, wealth, charm, family connections. But kindness is not one of them.”
“It’s not about happiness; it’s about power. It’s the thrill of being needed, of knowing things other people don’t.”
“But here’s the thing about living in a place full of people who don’t look like you—whenever shit like this happens, you can’t help but wonder if you’ve been singled out for a reason.”
“You should be free to dream. To hope.”
“I’ve spent my whole life longing to be seen, but I’ve also come to realize that when people look too closely, they inevitably notice the ugly parts too.”
“I smile and look up. Streaks of dark, wet pink and glistening blue seep through the sky like spilled watercolor, while floating lanterns rise gently over the horizon like ghosts. A soft breeze drifts over my skin, carrying with it the fragrance of chrysanthemums and fresh-baked pastries from the snack stalls below.”
“To live well, you must learn to see yourself first.”
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.