Hai, kembali lagi! ini adalah versi
blog dari video dengan judul sama yang aku publish hari ini juga di channel
aku. Buat kalian yang lebih suka nonton aku mengoceh, bisa langsung menuju
video tersebut. Awalnya aku mau bikin
review buku aja, tapi kayaknya kurang gimana gitu kalau bahas buku kedua dan
ketiga tanpa menyebutkan spoiler, sementara masih banyak yang belum baca kedua
buku tersebut, sehingga aku memutuskan untuk membuat video dan blog post
seperti ini yang bisa mewakili seberapa serunya trilogi The Poppy War oleh R.
F. Kuang ini.
BLURB
“Semua orang terkejut ketika Rin
berhasil masuk Sinegard, akademi militer elite di Kekaisaran Nikan. Tetapi,
kejutan tidaklah selalu menyenangkan.
Karena dianggap anak kampung miskin,
Rin jadi bulan-bulanan. Apalagi karena ia perempuan. Dalam keadaan putus asa,
Rin mendapati dirinya ternyata memiliki kekuatan supernatural yang
mematikan—syamanisme. Di bawah bimbingan guru yang dianggap gila, Rin jadi tahu
bahwa dewa-dewa yang selama ini dikira mati, ternyata masih hidup.
Kekaisaran Nikan hidup damai, namun
bekas penjajahnya, Federasi Mugen, terus mengintai. Kekuatan syamanisme Rin
mungkin satu-satunya yang bisa menyelamatkan rakyat, tapi semakin ia mengenal
sang dewa Phoenix yang memilihnya, dewa penuh kemurkaan dan dendam, semakin ia
khawatir.
Memenangi perang mungkin harus
dibayarnya mahal dengan sifat kemanusiaan.
Dan mungkin semuanya sudah
terlambat.”
Sebelum baca, bisa mengecek panduan
usia yang ada di bagian cover belakang tiap buku. Untuk buku The Poppy War,
labelnya 17+, sedangkan untuk kedua buku selanjutnya berlabel 21+. Kemungkinan
kalau kamu baca buku pertama saat umur 18 tahun, maka kamu kayaknya harus
menunggu umur 22 tahun sebelum baca buku keduanya. Hihi.
CONTENT WARNING
Gaslighting, Murder, Death of
parent, Drug use, Excrement, Kidnapping, Physical abuse, Blood, Colonisation,
Death, Hate crime, Injury/injury detail, Medical content, Racial slurs,
Slavery, Emotional abuse, Medical trauma, Panic attacks/disorders, Sexual
assault, Deadnaming, Gore, Sexual violence, Violence, War, Abortion, Animal
cruelty, Child abuse, Child death, Domestic abuse, Drug abuse, Pregnancy,
Suicidal thoughts, Torture, Animal death, Genocide, Fire/Fire injury, Rape,
Vomit, Bullying, Cursing, Forced institutionalization, Sexual harassment,
Grief, Racism, and Self harm.
⚠ Jangan makan pangsit sambil baca
buku kedua.
KENAPA KAMU HARUS BACA TRILOGI THE POPPY WAR?
1. Ketiga bukunya tebal, jadi bisa
bantu kamu menuntasnya tantangan jumlah halaman yang kamu baca, kayak yang ada
di aplikasi Storygraph, dalam waktu lebih cepat.
2. Terjemahannya enak, meskipun buku
kedua punya penerjemah yang berbeda, tapi tidak terasa berbeda saat membacanya.
Tidak ada bagian yang terasa aneh atau membingungkan atau berbelit-belit. Kedua
penerjemah berhasil menyajikan kisah dalam trilogi The Poppy War dengan sangat
baik.
3. Buku fantasy militer dengan
sekolah militer, syamanisme dan sedikit politik di dalamnya. Kalau kamu ingin
memulai perjalanan membaca buku fantasy militer, trilogi ini bisa banget kamu
pilih.
4. CHEN KITAY! Bacalah buku ini agar
kamu ketemu CHEN KITAY, cowok yang bikin aku pengen nyediain tong buat
ngehanyutin dia di Sungai Nil biar dia gak ikut terlibat perang opium.
5. YIN NEZHA! Kamu wajib baca buku
ini biar kamu ikut tenggelam dalam lautan luka dalam bareng Nezha. Karakter
Nezha ini bakal bikin kamu baper, kepikiran, bersimpati, hingga merasa kesal
dengan keputusan yang dia ambil. Pokoknya dengan kemunculan Nezha di dalam satu
paragraf, bakal bikin pembaca auto fokus gara-gara kelakuannya yang membuat
pembaca juga bingung harus mendukung dia atau enggak.
6. FANG RUNIN! Tokoh utama yang bisa
dengan jelas kita lihat perkembangan karakternya dari awal hingga akhir dan
gimana hal-hal yang dia lakukan bisa relate meskipun dia termasuk morally grey
character. Rin adalah karakter utama yang menarik karena dia ini selalu berani
mengambil resiko tapi di waktu lain dia bakal terlihat paranoid terhadap efek
samping dari keputusan yang sudah dia ambil.
7. JIANG ZIYA! Pokoknya baca aja,
kamu bakal ketemu sosok guru yang dianggap tidak waras dan gak perlu dianggap
serius, yang malah memunculkan semakin banyak pertanyaan dan bikin kamu
kepikiran juga sama karakter ini.
8. Meskipun dark dan banyak hal yang
bikin ngilu kalo dibayangin, buku ini juga punya hal-hal yang bisa bikin kamu
ketawa, terutama karena kejeniusan Kitay. Ya, kamu bakal tertawa dalam gelap.
9. Petualangan! Kita bakal mengikuti
kisah Rin di buku ini mengunjungi beberapa provinsi di Nikan, bukan untuk
jalan-jalan dan makan-makan, tapi untuk kabur dari peperangan, menyusun
strategi dan menyerang balik serta mengumpulkan sekutu
10. Ketiga bukunya bakal bikin kamu
merasakan banyak hal, terutama sebel dan ngilu karena it was war, it wasn’t
fair guys. Bakal ada persahabatan, pengkhianatan, rasa sakit, kesedihan,
kemarahan hingga penyesalan.
Trilogi ini berhasil bikin pembaca
ikut menjalani dunia The Poppy War dari sudut pandang Rin dan bisa ikut marah,
kecewa, sedih hingga keinginan ingin melindungi orang-orang yang penting, serta
bingung harus memihak yang mana, karena gak ada yang 100% baik 100% buruk,
semua pihak berada di wilayah abu-abu. Dalam bab yang mengenang masa lalu,
sebagai pembaca kita langsung kayak merasa wah kita udah sampe sejauh ini, coba
Rin waktu itu ga daftar sekolah, nikah aja gitu, mungkin dia gak bakal kayak
gini, dan lain sebagainya.
11. PAGE TURNER! Mungkin kamu merasa
terintimidasi karena bukunya semakin lama semakin tebal, tapi R. F. Kuang sudah
menyusun kisahnya sedemikian rupa hingga buku ini gak bikin bosan dan bikin
pembaca terus penasaran untuk membaca halaman selanjutnya.
12. Bau bukunya enak (yang
terjemahan Gramedia)
13. The Poppy War edisi Indonesia
punya cover yang paling cantik sedunia, dan karakter Rin yang ada di covernya
paling mendekati deskripsi yang ada di buku. Kalau dijejerin ketiga bukunya, kelihatan
cantik banget.
14. Ada misteri yang bakal
terungkap, kenapa Rin begini, kenapa Jiang begitu, kenapa Nezha jadi gini, dan
apa yang sebenarnya terjadi di perang opium sebelumnya semuanya bakal
diungkapkan sepanjang perjalanan. Ada kan buku yang disusun hanya berfokus pada
misteri dan pertanyaan yang bikin pembaca penasaran, dan karena aku ga suka
dibuat penasaran terlalu lama, aku biasanya bacanya sambil kesel gitu. Nah,
buku ini emang bikin pembaca bertanya-tanya dan bahkan memunculkan teori
sendiri, tapi fokusnya ga melulu di misteri yang belum terungkap tersebut
sehingga ga ngeselin. Pas misteri terungkap pun jadi reaksinya kayak, ohhh
begini ternyataa, pantesaaan.
15. Selain kamu bakal dapat teori
perang, kamu juga bakal terjun langsung ke peperangan di sepanjang trilogi ini.
Kamu bakal tahu kalau rumus fisika bisa buat gebukin orang juga. Aku suka
banget saat R.F. Kuang menunjukkan perbandingan antara teori perang dengan
praktik perang yang sesungguhnya, terutama dengan karakter murid-murid Sinegard
yang belum berpengalaman dalam hal perang sesungguhnya.
Karena di buku pertama kita
mengikuti kisah Rin masuk sekolah militer, kita bakal beneran lihat gimana Rin
dan murid-murid lainnya belajar di tiap kelas yang berbeda mulai dari teori
kayak strategi perang hingga yang praktek berkelahi kayak di kelasnya Jun. Buat
kamu yang suka melihat murid-murid menderita karena tugas yang diberikan, kamu
bakal seneng baca The Poppy War.
HAL YANG KURANG AKU SUKA
Sepertinya hampir tidak ada ya. Hal
kecil mungkin di buku ketiga kayak ada bagian yang terlalu banyak penjelasan
strategi dan keadaan wilayah tiap-tiap provinsi yang rasanya bikin gak sabar
dan bertanya-tanya kapan mereka perang lagi. Selain itu semuanya seru, bikin
aku telat tidur gara-gara penasaran sama ceritanya.
Nah, itu dia 15 alasan kenapa kamu
wajib baca trilogi The Poppy War oleh R. F. Kuang. Ada yang sudah pernah baca
trilogi ini? Kasih tahu di kolom komentar.
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.