Berpetualang dengan Tim CIA di Charlie Thorne and the Last Equation by Stuart Gibbs | Book Review
Hai, aku kembali lagi dengan review
buku. Kali ini aku mau mereview satu buku middle grade yang aku baca di bulan
Februari untuk ikut Neverland Bookclub reading challenge bertema mystery cases
/ detective. Aku sudah membahas buku ini secara singkat di video FebruaryWrap-Up dan instagram post untuk buku ini. Silakan mengecek kedua konten
tersebut juga ya.
Charlie Thorne and the Last Equation by Stuart Gibbs | Book Review
Length : 486 pages
Date released : September 17, 2019
Date read : February 6-8, 2023
Goodreads rating : 4.35
My rating : 4.00
Keywords : middle grade, mystery, adventure, CIA, Einstein
Where to read : Storytel
BLURB
“Charlie Thorne is a genius. Charlie
Thorne is a thief. Charlie Thorne isn’t old enough to drive. And now it’s up to
her to save the world.
Decades ago, Albert Einstein devised
an equation that could benefit all life on earth—or destroy it. Fearing what
would happen if the equation fell into the wrong hands, he hid it. But now, a
diabolical group known as the Furies are closing in on its location. In
desperation, a team of CIA agents drags Charlie into the hunt, needing her
brilliance to find it first—even though this means placing her life in grave
danger!”
MY THOUGHTS
🔎 Aku suka banget sama kisah Charlie
Thorne yang diawali dengan kisah masa lalu Einstein on his death bed kemudian
berpindah ke masa kini di mana ada sebuah tim CIA yang ditugaskan untuk
menemukan formula terakhir yang disembunyikan Einstein.
🔎 Sebenarnya buku dengan sudut pandang
orang ketiga omniscient bukan jenis buku yang aku suka terutama jika untuk buku
misteri seperti ini karena biasanya kurang mengejutkan mengenai siapa
sebenarnya karakter ini atau apa yang terjadi di waktu tertentu yang bisa
menjadi petunjuk mengungkapkan misteri utama. Buku Charlie Thorne ini
diceritakan dari berbagai sudut pandang karakter yang berbeda, mulai dari
Charlie, member CIA, pihak musuh, hingga tim dari negara lain. Meskipun aku
kurang suka, tapi penulis berhasil menyusun kisah para karakter yang menjadi
sorotan menjadi kisah yang menarik dan tetap membuat pembaca tidak bisa menebak
dengan cara apa memecahkan kode misteri yang ditinggalkan Einstein yang
ternyata bukan hal yang asing tapi sering dilupakan begitu saja terutama bagi
aku yang sudah tidak berurusan dengan satu mata pelajaran yang membahas hal
tersebut.
🔎 Banyak yang meninggalkan komentar
kalau mereka tidak menyukai kisah Charlie Thorne ini karena semuanya terlalu
mudah. Tapi justru menurut aku buku ini seru karena Charlie bisa mengatasi
semua masalah dengan kepintarannya (meski tidak semuanya mungkin dilakukan di
dunia nyata) sehingga tidak ada drama rencana yang gagal hingga membuat Charlie
harus ditangkap polisi luar negeri hingga masuk penjara dan lain sebagainya.
🔎 Tempat-tempat yang dikunjungi
Charlie semuanya ada di dunia nyata jadi sebagai pembaca, aku bisa googling
untuk melihat bentuk aslinya. Selain itu, kita juga bakal dapat banyak fakta
mengenai tempat-tempat yang dikunjungi Charlie dan mengenai kisah hidup
Einstein beserta formula yang ditemukannya.
🔎 Di Storytel tersedia dalam format
audiobook dan e-book, sehingga pembaca bisa switch format saat ada kata-kata
asing atau ingin mengetahui cara membaca satu kata asing. Narator dari buku ini
juga merupakan salah satu narator favoritku yaitu Emily Woo Zeller yang keren
banget membawakan buku Charlie Thorne ini. Beliau bisa menceritakannya dengan
berbagai suara berbeda, seperti suara Charlie, suara EInstein, suara agen
Garcia hingga suara karakter yang hanya lewat. Favoritku adalah suara Agen
Garcia dan suara Einstein yang sedang sekarat.
🔎 Ada beberapa hal yang tidak dibahas
oleh penulis hingga buku pertama ini berakhir seperti sudut pandang Jamila
Carter (ketua CIA), Leah Bendavid (CIA Jerusalem yang sepertinya memiliki
peranan penting), Rats (yang aku duga tidak seperti yang diceritakan) dan satu
agen yang ditugaskan untuk membunuh Charlie. Semuanya tidak ada kelanjutannya,
jadi kemungkinan penulis lupa atau bakal dilanjutkan di buku kedua.
KAMU HARUS BACA BUKU INI KALAU KAMU :
🔎 Suka karakter utama jenius, pintar, dan
menyimpan banyak informasi menarik dalam otaknya
🔎 Suka buku petualangan yang
melibatkan satu tim CIA di dalamnya
🔎 Ingin baca buku middle grade yang
seru dan mengandung banyak trivia mengenai tempat-tempat yang dikunjungi
🔎 Ingin baca buku misteri yang tidak seram tapi berisi teka-teki dari Albert Einstein
🔎 Ingin baca buku yang seru dan ada kejar-kejaran dengan pihak musuh (hingga tembak-tembakan juga)
🔎 Ingin dengerin theme song Detective
Conan sambil baca buku selain manga Detective Conan dan detektif lainnya
🔎 Ingin mendengarkan audiobook bahasa
Inggris yang naratornya asik banget membawakan ceritanya
🔎 Suka baca buku dengan tokoh utama
yang selalu bisa menyelesaikan masalah dengan mudah namun dengan cara tak
terduga
FAVORITE QUOTE
"That's not because men are smarter than women. It's because men have had advantages that women haven't. Throughout history, women have been denied education, prevented from having jobs, or simply been ignored. Families sent their sons to school and married off their daughters. Being a genius doesn't mean much if no one give you a chance to do anything with it. There are probably hundreds of thousands of geniuses who never got the chance to make their mark on the world because they were the wrong gender. Or the wrong color. Or from the wrong rung of social ladder."
Kutipan ini mengena banget baik buat
aku pribadi maupun dengan kondisi saat ini terutama di Indonesia dan
negara-negara lain yang masih menganggap kalau pendidikan, kesehatan, pelayanan
publik, hak-hak warga negara maupun kesempatan untuk meraih cita-cita hanya berlaku untuk satu gender tertentu,
orang-orang dengan warna kulit tertentu, atau orang-orang dengan status sosial
tertentu.
Jadi, ada yang sudah pernah baca buku ini? Kasih tahu di kolom
komentar.
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.