A Castle in the Clouds is a book for young adult written by Kerstin Gier. It first came out in German in 2017, and then in English in 2020. The story happens in the Swiss Alps and follows a 17-year-old girl named Sophie Spark. She's interning at a famous hotel called Castle in the Clouds.
In the book, Sophie has all sorts of adventures and funny moments while she's working at the hotel. She meets lots of interesting people, like other interns, hotel workers, and some mysterious guests. There's Ben Montfort, whose parents own the hotel, and Tristan Brown, a mysterious guy who catches Sophie's eye.
(A Castle in the Clouds adalah buku untuk young adult yang ditulis oleh Kerstin Gier. Buku ini pertama kali dirilis dalam bahasa Jerman pada tahun 2017, dan kemudian dalam bahasa Inggris pada tahun 2020. Ceritanya terjadi di Pegunungan Alpen Swiss dan mengikuti seorang gadis berusia 17 tahun bernama Sophie Spark. Dia magang di hotel terkenal bernama Castle in the Clouds.
Dalam bukunya, Sophie menceritakan berbagai macam petualangan dan momen lucu selama dia bekerja di hotel. Dia bertemu banyak orang menarik, seperti pekerja magang lainnya, pekerja hotel, dan beberapa tamu misterius. Ada Ben Montfort, yang orang tuanya pemilik hotel tersebut, dan Tristan Brown, pria misterius yang menarik perhatian Sophie.)
BOOK INFORMATION
Title : A Castle in the Clouds
Author : Kerstin Gier
Translator : Romy Fursland
Language : English
Length : 464 pages
Released : October 5, 2017
Read : June 23 - July 20, 2023
GR Rating : 3.95
My rating : 4.25
BOOK REVIEW
A Castle in the Clouds is a young adult book mixing mystery, romance, and snowy winter vibes. It tells the story of Sophie, a dropout who ends up interning at a famous historic hotel in the Swiss Alps called Castle in the Clouds. Right from the start, Sophie's sarcastic yet lovable personality pulls you in.
The hotel itself is like another character in the story. It sets the mood with its cozy vibes and winter wonderland feels. The descriptions invite you to be right there, surrounded by snow and holiday cheer, especially during the New Year's Eve Ball.
Sophie is a relatable character on a journey to find herself, despite pressure from her family. Her interactions with the quirky hotel guests add a bit of mystery and excitement.
There's also some romance in the mix, but the love triangle between Sophie, Ben, and Tristan feels a bit clichéd. Still, it's balanced well with the other parts of the story.
The pacing is steady, though it takes a bit to really get going. Once it does, though, you won't want to stop reading.
One thing that really shines in the book is how it focuses on friendship and loyalty. Sophie's bonds with the hotel crew feel genuine and warm.
The book starts off a bit slow, which might not be everyone's cup of tea if you're into fast-paced plots. But if you're down for a chill, cozy vibe and want to really get to know the characters, the slow start is actually pretty cool. It lets you soak up the vibe of the hotel and dive deep into the characters' lives. If you approach the book with the expectation of a slice-of-life, cozy, and heartwarming story, you'll find yourself pleasantly immersed in the world of Castle in the Clouds.
One of the best things about A Castle in the Clouds is how it presents the humor. Sophie's got an awesome sense of humor that pops up throughout the story. Her quick wit and funny observations had me cracking up. It adds a nice touch of fun to the story and makes Sophie even more relatable and lovable.
Since A Castle in the Clouds was originally written in another language and then translated into English, you might notice some differences in the writing style compared to English books. It took me a little bit to get used to it, especially in the beginning. But as the story went on, I got into the groove of it and it didn't bother me at all. The translation really captures the vibe of the setting and characters, so you still get fully immersed in the world of Castle in the Clouds.
(A Castle in the Clouds adalah buku young adult yang memadukan misteri, romance, dan suasana musim dingin bersalju. Buku ii menceritakan kisah Sophie, seorang gadis putus sekolah yang akhirnya magang di sebuah hotel bersejarah terkenal di Pegunungan Alpen Swiss bernama Castle in the Clouds. Sejak awal, kepribadian Sophie yang sarkastik namun menyenangkan menarik perhatian kita.
Hotel itu sendiri seperti karakter lain dalam cerita. Hotel ini mengatur mood pembaca dengan suasana nyaman dan nuansa negeri musim dinginnya. Deskripsinya mengundang kita untuk berada di sana, dikelilingi salju dan keceriaan liburan, terutama saat Pesta Malam Tahun Baru.
Sophie adalah karakter yang menyenangkan dalam perjalanan menemukan dirinya sendiri, meskipun ada tekanan dari keluarganya. Interaksinya dengan tamu hotel yang unik menambah sedikit misteri dan kegembiraan di dalamnya.
Ada juga aspek romance dalam kisah ini, tetapi cinta segitiga antara Sophie, Ben, dan Tristan terasa agak klise. Namun, masih terasa seimbang dengan bagian cerita lainnya.
Pacing buku ini stabil, meski butuh sedikit waktu untuk benar-benar bergerak. Namun, begitu masuk ke inti cerita, kita jadi tidak akan ingin berhenti membaca.
Satu hal yang paling menonjol dari buku ini adalah fokusnya pada persahabatan dan kesetiaan. Ikatan Sophie dengan kru hotel terasa tulus dan hangat.
Buku ini dimulai agak lambat, yang mungkin tidak disukai semua orang jika kamu menyukai plot yang bergerak cepat. Tetapi jika kamu menyukai suasana santai dan nyaman dan ingin benar-benar mengenal karakternya, permulaan yang lambat sebenarnya cukup keren. Ini memungkinkan kita menyerap suasana hotel dan menyelami kehidupan karakternya. Jika kita membaca buku ini dengan ekspektasi akan kisah slice of life, cozy, dan heartwarming, kita akan dengan mudah tenggelam dalam dunia Castle in the Clouds.
Salah satu hal terbaik tentang A Castle in the Clouds adalah cara menyajikan humornya. Sophie memiliki selera humor luar biasa yang muncul sepanjang cerita. Kecerdasan dan pengamatannya yang lucu membuatku tertawa. Hal ini menambahkan sentuhan menyenangkan pada cerita dan membuat Sophie semakin menarik dan menyenangkan.
Karena A Castle in the Clouds awalnya ditulis dalam bahasa lain dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kita mungkin melihat beberapa perbedaan dalam gaya penulisan dibandingkan dengan buku berbahasa Inggris lainnya. Butuh sedikit waktu buat aku untuk membiasakan diri, terutama pada awalnya. Tapi seiring berjalannya cerita, aku dapat masuk ke alurnya dan itu tidak mengganggu sama sekali. Terjemahannya benar-benar menangkap suasana latar dan karakter, sehingga kita tetap tenggelam dalam dunia Castle in the Clouds.)
WHAT I LOVE
■ Cozy vibes: Picture yourself snuggled up in a Swiss Alps hotel, surrounded by snowy mountains and winter wonder. That's the cozy vibe you get from this book, making it the perfect read for a chilly night. It feels like stepping into a world where every corner holds a new adventure.
■ Cool main character: Sophie Spark is your go-to girl in this story. She's relatable, funny, and totally easy to root for. Her witty banter and hilarious narration make you feel like you're chatting with a friend. Plus, her mix of bravery, determination, and flaws make her feel like a real person you'd want to hang out with.
■ Funny moments: Kerstin Gier's writing is packed with laughs and clever jokes that keep the story rolling. From witty one-liners to funny conversations, there's never a dull moment. It's the perfect balance of humor and mystery that keeps you turning pages.
■ Atmospheric descriptions: The author's descriptive writing paints a vivid picture of the hotel and its surroundings. You'll feel like you're right there, sipping hot cocoa by the fireplace or strolling through the snowy landscape.
■ Heartwarming: At the end of the day, this book leaves you with that warm feeling inside. The happy ending and cozy winter setting wrap you up like a hug, leaving you feeling all warm and satisfied. It's the perfect escape from reality for a few hours of pure joy.
(■ Suasana nyaman: Bayangkan kita sedang meringkuk di hotel Pegunungan Alpen Swiss, dikelilingi pegunungan bersalju dan keajaiban musim dingin. Itulah kesan nyaman yang kita dapatkan dari buku ini, yang menjadikannya bacaan yang sempurna untuk malam yang dingin. Rasanya seperti memasuki dunia yang setiap sudutnya menyimpan petualangan baru.
■ Karakter utama yang keren: Sophie Spark adalah karakter yang menarik dalam cerita ini. Dia menyenangkan, lucu, dan sangat mudah untuk didukung. Guyonan dan narasinya yang lucu membuat kita merasa seperti sedang mengobrol dengan seorang teman. Ditambah lagi, perpaduan antara keberanian, tekad, dan kekurangannya membuatnya terasa seperti orang sungguhan yang ingin bisa menjadi teman kita.
■ Momen lucu: Tulisan Kerstin Gier penuh dengan tawa dan lelucon cerdas yang membuat cerita terus bergulir. Dari kalimat jenaka hingga percakapan lucu, tidak pernah ada momen yang membosankan. Ini adalah keseimbangan sempurna antara humor dan misteri yang membuat kita terus membalik halaman-halamannya.
■ Deskripsi atmosferik: Tulisan deskriptif penulis memberikan gambaran yang jelas tentang hotel dan sekitarnya. Kita akan merasa seperti berada di sana, menyeruput coklat panas di dekat perapian atau berjalan-jalan di area bersalju.
■ Heartwarming: Pada akhirnya, buku ini memberi kita perasaan hangat di dalam hati. Akhir yang bahagia dan suasana musim dingin yang nyaman membungkus kita seperti pelukan, yang membuat kita merasa hangat dan puas. Buku ini adalah sebuah pelarian sempurna selama beberapa jam penuh kegembiraan dari dunia nyata.)
CONCLUSION
A Castle in the Clouds by Kerstin Gier is a cozy YA novel set in a snowy Swiss Alps hotel, perfect for a winter read. Packed with interesting characters, mysterious secrets, and a hint of romance, it's a great pick if you want a light and heartwarming story. While it starts off a bit slow, stick with it for the charming plot, funny moments, and festive vibes. If you're after a feel-good book with lots of charm and a magical setting, give A Castle in the Clouds a try for your next cozy read.
(A Castle in the Clouds oleh Kerstin Gier adalah novel YA yang cozy dengan latar hotel bersalju di Pegunungan Alpen Swiss, cocok untuk dibaca di musim dingin. Dilengkapi dengan karakter menarik, rahasia misterius, dan sedikit romance, ini adalah pilihan tepat jika kamu menginginkan cerita yang ringan dan menyentuh hati. Meskipun awalnya agak lambat, lanjutkan membaca untuk menemukan plot yang menarik, momen-momen lucu, dan suasana meriah. Jika kamu mencari buku yang menyenangkan dengan banyak daya tarik dan setting yang ajaib, cobalah A Castle in the Clouds untuk bacaan cozy berikutnya.)
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.