Daughter of Smoke and Bone by Laini Taylor is a young adult fantasy series that has unique blend of imaginative world-building, complex characters, and lyrical writing style. In this blog post, we'll delve into the world of Daughter of Smoke and Bone and explore the themes, strengths, and impact of Laini Taylor's storytelling.
Laini Taylor, the author of the series, has crafted a tale that transports readers into a realm where angels and chimera exist. With its spellbinding narrative, the series has captured the attention of both young adult and adult readers alike.
(Daughter of Smoke and Bone oleh Laini Taylor adalah serial fantasi young adult yang memiliki perpaduan unik antara world building yang imajinatif, karakter yang kompleks, dan gaya penulisan liris. Dalam postingan blog ini, kita akan menjelajahi dunia Daughter of Smoke and Bone dan mengeksplorasi tema, kekuatan, dan dampak gaya bercerita Laini Taylor.
Laini Taylor, penulis serial ini, telah membuat kisah yang membawa pembaca ke dunia di mana malaikat dan chimera hidup. Dengan narasinya yang menarik, serial ini telah menarik perhatian pembaca young adult maupun dewasa.)
BOOK INFORMATION
Title : Daughter of Smoke and Bone
Author : Laini Taylor
Language : English
Length : 456 pages
Released : November 1, 2011
Read : July 13-18, 2023
GR Rating : 3.99
My rating : 3.75
SYNOPSIS
Daughter of Smoke and Bone by Laini Taylor is a young adult fantasy novel that follows the life of a mysterious and talented art student named Karou. Raised by chimeras, magical creatures with animal and human features, Karou lives in both human world and Elsewhere, a hidden world where her chimera family resides. Her unique background and striking blue hair attract curiosity from others, but Karou conceals the true nature of her life and her connection to the chimeras.
In Elsewhere, Karou runs errands for her chimera guardian, Brimstone, who collects teeth from across the globe. The teeth, which he uses to barter for wishes, fuel the magic of the chimera's world. Despite the peculiar and dangerous tasks she performs, Karou longs to learn more about her origins and her true identity.
(Daughter of Smoke and Bone oleh Laini Taylor adalah novel fantasi young adult mengenai kehidupan seorang murid seni yang misterius dan berbakat bernama Karou. Dibesarkan oleh chimera, makhluk ajaib dengan fitur hewan dan manusia, Karou tinggal di dunia manusia dan Elsewhere, dunia tersembunyi tempat keluarga chimera-nya tinggal. Latar belakangnya yang unik dan rambut birunya yang mencolok membuat orang lain penasaran, tetapi Karou menyembunyikan kebenaran mengenai kehidupan dan hubungannya dengan chimera.
Di Elsewhere, Karou menjalankan tugas untuk pengasuh chimera-nya, Brimstone, untuk mengumpulkan gigi dari seluruh dunia. Gigi, yang dia gunakan untuk ditukar dengan keinginan, dapat menciptakan keajaiban di dunia chimera. Terlepas dari tugas aneh dan berbahaya yang dia lakukan, Karou ingin sekali belajar lebih banyak tentang asal-usulnya dan identitas aslinya.)
BOOK REVIEW
Laini Taylor's storytelling transports us to a world where mythical creatures, angels, and magic coexist. The world-building paints a vivid and immersive landscape that blends the real-world setting of Prague with the realms of chimera and angels. The detail in describing the sights, sounds, and atmosphere of these worlds can be easily visualized and the readers become lost in it.
Daughter of Smoke and Bone explores themes such as love, identity, and the consequences of war. Taylor delves into the complexities and gray areas of these themes, challenging readers to contemplate moral dilemmas and question preconceived notions.
Karou, the protagonist, is a multifaceted character with depth and relatability. As her journey unfolds, we witness her growth, inner strength, and determination to uncover the truth about herself and the world around her. The supporting characters, such as the enigmatic angel Akiva and Karou's chimera family, add layers of complexity and depth to the narrative, making them equally compelling and memorable.
While Daughter of Smoke and Bone is an enthralling read, it has its own flaws. One of them is the pacing of the story. Particularly in the early parts of the book, I found the pacing to be slow, that takes time to introduce the characters, settings and mysteries in the beginning of the story. This slower pace may test the patience of readers who prefer a more immediate and action-driven narrative.
Another aspect of Daughter of Smoke and Bone that I find challenging is the length and presentation of the flashbacks in the latter half of the book. While flashbacks can provide valuable insights into a character's past, I feel that the extended focus on celebrations, dress and make-up, and Madrigal's memories becomes overwhelming and disrupts the flow of the narrative. The irregular sequencing of these flashbacks, while possibly intended to reflect the sporadic nature of memories resurfacing, make it difficult for me to fully immerse in the present-day storyline. The extended flashbacks may distract from the main plot and impact the overall pacing of the book, potentially leading to a sense of disjointedness in the story.
(Gaya bercerita Laini Taylor membawa kita ke dunia di mana makhluk mitos, malaikat, dan sihir hidup berdampingan. World buildingnya mampu melukis gambaran yang hidup dan imersif, dengan memadukan latar dunia nyata Praha dengan dunia chimera dan malaikat. Detail dalam mendeskripsikan pemandangan, suara, dan atmosfer dunia-dunia ini membuatnya dapat dengan mudah divisualisasikan dan menghanyutkan pembaca.
Daughter of Smoke and Bone mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, identitas, dan konsekuensi perang. Taylor menyelidiki kompleksitas dan area abu-abu dari tema-tema ini, dan menantang pembaca untuk merenungkan dilema moral dan mempertanyakan praduga mereka.
Karou, sang protagonis, adalah karakter multifaset dengan kedalaman karakter dan relatabilitas. Kita menyaksikan perkembangan, kekuatan, dan tekadnya untuk mengungkap kebenaran tentang dirinya dan dunia di sekitarnya. Karakter pendukung, seperti malaikat misterius Akiva dan keluarga chimera Karou, menambah kompleksitas dan kedalaman cerita, yang membuatnya semakin menarik dan berkesan.
Sementara Daughter of Smoke and Bone adalah bacaan yang menarik, buku ini juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah pacing cerita. Khususnya di bagian awal buku ini, aku merasa pacingnya lebih lambat, yang membutuhkan waktu untuk memperkenalkan berbagai karakter, setting dan misteri kepada pembaca di awal. Kecepatan yang lebih lambat ini lumayan menguji kesabaran pembaca yang lebih menyukai narasi yang lebih cepat.
Aspek lain dari Daughter of Smoke and Bone yang menurutku agak menantang adalah durasi dan penyajian flashback di setengah bagian terakhir buku ini. Meskipun flashback dapat memberikan gambaran tentang masa lalu karakter, aku merasa bahwa fokus pada perayaan, pakaian, dan make-up wajah, serta ingatan Madrigal menjadi agak terlalu panjang dan mengganggu alur narasi. Urutan yang tidak teratur dari flashback ini, meskipun mungkin dimaksudkan untuk mencerminkan sifat sporadis dari ingatan yang muncul kembali, dapat menyulitkan pembaca untuk mengikuti alur cerita saat ini. Flashback yang agak panjang ini dapat mengalihkan perhatian pembaca dari plot utama dan berdampak pada pacing buku secara keseluruhan, yang berpotensi menyebabkan kesan terputus-putus dalam cerita.)
THINGS I LOVE
■World-building: I adore how Laini Taylor crafts a captivating and fantastical world filled with magical creatures, fascinating myths, and beautifully described places. The way she describes the setting makes the story come alive.
■Main character: Karou, the protagonist, is such a relatable and multi-dimensional character. I'm interested in her journey of self-discovery, her strengths and vulnerabilities, and her relentless pursuit to unravel the truth about her identity.
■Themes: One of the things I love about Daughter of Smoke and Bone is how it delves into deep themes like love, identity, war, and sacrifice. The story explores these complex themes with such depth and nuance, leaving me with a lot to contemplate. The moral dilemmas faced by the characters and the exploration of gray areas in their world added emotional depth to the story, making it all the more meaningful and memorable.
(■World-building: Aku suka bagaimana Laini Taylor membuat dunia yang menarik dan fantastis yang dipenuhi dengan makhluk ajaib, mitos yang menarik, dan tempat-tempat yang dideskripsikan dengan indah. Cara penulis mendeskripsikan setting membuat ceritanya menjadi hidup.
■Karakter utama: Karou, sang protagonis, adalah karakter yang sangat menyenangkan dan multi-dimensi. Aku tertarik pada perjalanan penemuan jati dirinya, kekuatan dan kelemahan, dan pencarian tanpa henti untuk mengungkap kebenaran tentang identitasnya.
■Tema: Salah satu hal yang paling aku sukai dari Daughter of Smoke and Bone adalah caranya menggali tema-tema mendalam seperti cinta, identitas, perang, dan pengorbanan. Ceritanya mengeksplorasi tema-tema kompleks ini secara mendalam, membuat aku merenungkan banyak hal. Dilema moral yang dihadapi oleh karakter dan eksplorasi wilayah abu-abu di dunia mereka menambah kedalaman emosional pada cerita, yang menjadikannya lebih bermakna dan berkesan.)
CONSEQUENCES OF WAR
The theme of war and its consequences is a central and powerful element in Daughter of Smoke and Bone by Laini Taylor. The book delves into the devastating effects of long-standing conflicts, exploring the toll war takes on individuals, communities, and the world at large.
Throughout the story, readers are confronted with the consequences of a centuries-old war between the angels and the chimera. The perpetual conflict has led to a cycle of violence and revenge, perpetuated by deep-rooted hatred and misunderstandings between the two races. As the narrative unfolds, we witness the tragic aftermath of battles and the widespread destruction left in their wake. Taylor vividly portrays the human cost of war, showing the loss of lives, the broken families, and the emotional scars inflicted on the characters.
The book also delves into the dehumanization of the enemy that often accompanies war. Both sides view each other with prejudice and preconceived notions, leading to a perception of the other as monsters or villains. This dehumanization further fuels the cycle of violence and hinders any possibility of reconciliation or understanding between the warring factions.
Moreover, Daughter of Smoke and Bone explores the themes of guilt and responsibility that come with being involved in a war. Characters grapple with the consequences of their past actions and the realization that they are not entirely free from the burden of their choices. The weight of guilt and remorse shapes their motivations and drives their actions, leading them on paths of redemption and seeking a way to break the cycle of violence.
Laini Taylor masterfully depicts how the lines between good and evil are blurred, and how individuals from both sides may possess noble or flawed intentions.
Ultimately, Daughter of Smoke and Bone serves as a powerful commentary on the real-world consequences of war and the impact it has on individuals and societies. It prompts readers to reflect on the devastating toll of conflict, the importance of empathy and understanding, and the potential for redemption and forgiveness. Through its exploration of war's consequences, the book invites readers to consider the far-reaching effects of violence and the significance of seeking peaceful resolutions and breaking the cycle of hatred and revenge
(Tema perang dan konsekuensinya merupakan elemen sentral dan kuat dalam Daughter of Smoke and Bone karya Laini Taylor. Buku ini menyelidiki dampak buruk dari konflik yang telah berlangsung lama, mengeksplorasi dampak perang yang terjadi pada individu, komunitas, dan dunia dalam skala besar.
Sepanjang cerita, pembaca dihadapkan pada konsekuensi perang yang terjadi berabad-abad antara malaikat dan chimera. Konflik abadi ini telah menyebabkan siklus kekerasan dan pembalasan dendam, yang dilanggengkan oleh kebencian yang mengakar dan kesalahpahaman antara kedua ras. Saat cerita terungkap, kita menyaksikan akibat tragis dari pertempuran dan kehancuran yang terjadi setelahnya. Taylor dengan jelas menggambarkan korban jiwa akibat perang, hilangnya nyawa, keluarga yang hancur, dan luka emosional yang ditimbulkan pada karakternya.
Buku ini juga menggali dehumanisasi musuh yang sering menyertai perang. Kedua belah pihak memandang satu sama lain dengan prasangka dan praduga, yang mengarah ke persepsi satu sama lain sebagai monster atau penjahat. Dehumanisasi ini semakin memicu siklus kekerasan dan menghalangi kemungkinan rekonsiliasi atau pemahaman antara pihak-pihak yang bertikai.
Selain itu, Daughter of Smoke and Bone mengeksplorasi rasa bersalah dan tanggung jawab yang timbul karena terlibat dalam perang. Karakter berurusan dengan konsekuensi dari tindakan mereka di masa lalu dan kesadaran bahwa mereka tidak sepenuhnya bebas dari beban pilihan mereka. Beban rasa bersalah dan penyesalan membentuk motivasi mereka dan mendorong tindakan mereka, yang menuntun mereka ke jalan penebusan dan mencari cara untuk memutus siklus kekerasan.
Laini Taylor menggambarkan bagaimana garis antara yang baik dan yang jahat kabur, dan bagaimana individu dari kedua belah pihak mungkin memiliki niat yang mulia atau tidak.
Pada akhirnya, Daughter of Smoke and Bone berfungsi sebagai komentar yang kuat tentang konsekuensi perang di dunia nyata dan dampaknya terhadap individu dan masyarakat. Buku ini mendorong pembaca untuk merenungkan akibat konflik yang menghancurkan, pentingnya empati dan pengertian, dan potensi penebusan dan pengampunan. Melalui eksplorasi konsekuensi perang, buku ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan dampak kekerasan yang luas dan pentingnya mencari resolusi damai dan memutus siklus kebencian dan balas dendam.)
THINGS I DON'T LIKE
■Pacing and length: The pacing of the story felt slow, especially in the beginning of the book. I feel that the story is dragging on in the first few chapters which took some time to jump into the story.
■Flashbacks: One thing that I personally struggled with in Daughter of Smoke and Bone is the length and presentation of the flashbacks in the later part of the book. While flashbacks can offer valuable insights into a character's past, I found that the extended focus on celebrations, dress and make-up, and Madrigal's memories became overwhelming and disrupted the flow of the main narrative. The irregular sequencing of these flashbacks, even though it might have been intended to represent the sporadic nature of memories resurfacing, made it difficult for me to fully engage with the present-day storyline.
(■Pacing dan durasi: Pacing cerita terasa lambat, terutama di awal buku. Aku merasa bahwa ceritanya berlarut-larut di beberapa bab pertama dan tidak langsung masuk pada intinya.
■Flashback: Satu hal yang secara pribadi agak menantanf dalam Daughter of Smoke and Bone adalah durasi dan penyajian flashback di bagian akhir buku ini. Meskipun flashback dapat memberikan wawasan tentang masa lalu karakter, aku merasa bahwa fokus pada perayaan, pakaian, dan make-up wajah, serta ingatan Madrigal menjadi berlebihan dan mengganggu alur narasi utama. Urutan yang tidak teratur dari flashback ini, meskipun mungkin dimaksudkan untuk mewakili sifat sporadis dari ingatan yang muncul kembali, membuat aku kesulitan untuk mengikuti alur cerita saat ini.)
CONCLUSION
Daughter of Smoke and Bone by Laini Taylor is an enchanting and thought-provoking young adult fantasy that weaves a spellbinding narrative of self-discovery, love, and the consequences of war. Its world-building and lyrical prose transport readers to a captivating realm, where magical creatures and intricate mythology come alive. The complex themes of identity, love, and sacrifice add emotional depth to the story, leaving readers with much to contemplate. While certain aspects like pacing and flashbacks are challenging enough, the strengths of the book, including the engaging protagonist and the mesmerizing writing style, can be an option for you who look for a young adult fantasy book.
(Daughter of Smoke and Bone oleh Laini Taylor adalah buku fantasi young adult yang menggabungkan narasi tentang penemuan diri, cinta, dan konsekuensi perang. Prosa liris dan world-buildingnya membawa pembaca ke dunia tempat makhluk ajaib dan mitologi hidup. Tema kompleks tentang identitas, cinta, dan pengorbanan menambah kedalaman emosional pada cerita, yang membuat pembaca memiliki banyak hal untuk direnungkan. Sementara pacing dan flashback yang terlalu panjang menjadi aspek yang menantang, namun kekuatan buku ini, termasuk protagonis yang menarik dan gaya penulisannya, membuat buku ini layak menjadi opsi untuk kalian yang mencari buku young adult fantasy.)
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.