"Humans need reassurance. They need to know others survived the hard times. And, unlike other species, which do a better job of learning from their mistakes, humans require constant threats and reminders to be nice."
Lessons in Chemistry by Bonnie Garmus is a story set in the 1950s and 1960s about a chemist named Elizabeth Zott. She deals with unfair treatment and tough situations because she's a woman in a field dominated by men. Elizabeth's team at the Hastings Research Institute doesn't take her seriously because they don't believe in equality.
But then, Elizabeth clicks with Calvin Evans, a super smart scientist who respects her for her brain. They make a great team and even fall in love, going against what people expected. Life gets twisty when Elizabeth becomes a single mom and starts a cooking show called "Supper at Six." Instead of regular recipes, she adds her science knowledge, shaking up the cooking world and breaking stereotypes.
(Lessons in Chemistry oleh Bonnie Garmus adalah cerita berlatar tahun 1950-an dan 1960-an tentang seorang ahli kimia bernama Elizabeth Zott. Dia menghadapi perlakuan tidak adil dan situasi sulit karena dia seorang wanita di bidang yang didominasi oleh pria. Tim Elizabeth di Hastings Research Institute tidak menganggapnya serius karena mereka tidak percaya pada kesetaraan.
Namun kemudian, Elizabeth cocok dengan Calvin Evans, seorang ilmuwan super cerdas yang menghargai kecerdasannya. Mereka menjadi tim yang hebat dan bahkan jatuh cinta, yang bertentangan dengan ekspektasi orang-orang. Hidupnya berubah ketika Elizabeth menjadi ibu tunggal dan memulai acara memasak bernama "Supper at Six". Bukannya resep biasa, ia menambahkan pengetahuan sainsnya, yang mengguncang dunia memasak dan mematahkan stereotip.)
BOOK INFORMATION
Title : Lessons in Chemistry
Author : Bonnie Garmus
Released : April 5, 2022
Read : January 30 - February 4, 2023
Length : 392 pages
GR Rating : 4.31
My rating : 4.50
CONTENT WARNINGS
■Discrimination ( sexism, misogyny, and unequal treatment of women in various contexts)
■Abuse and harassment (neglect, sexual harassment, and assault)
■Death
■Religious critique
■Mature themes (relationships, sexuality, and societal expectations)
BOOK REVIEW
Lessons in Chemistry by Bonnie Garmus is an interesting book that mixes humor, deep thoughts, and history. The story follows Elizabeth's journey from facing sexism in science to becoming a big deal in cooking. The way the story is told is really fun and keeps you hooked. Garmus throws in jokes and clever writing that make it a blast to read.
The book talks about important topics like sexism, women empowerment, identity, chasing your dreams, and making the world better. It makes you think about how far we've come and how far we still need to go for true equality.
The book shows how back then, people didn't think women could handle science jobs like men could. In regular jobs, women like Elizabeth had a hard time. Society expected them to get married, have kids, and stay home, not chase careers. But Elizabeth goes against the norm and does what she loves, first as a scientist, then as a TV host. Her story challenges what people thought women were capable of.
The book also looks at how all this unfair treatment messes with women's confidence. Elizabeth and other female characters feel like they're not as good as men because of how they're treated. It's sad to see how they start doubting themselves because of other people's biases.
It is a cool book that shows how science isn't just for labs, it's all around us, even in cooking. The main character, Elizabeth Zott, goes from being a scientist to hosting a cooking show, where she uses her science knowledge to make awesome meals.
By adding science into cooking, the book makes us curious about how things work in the kitchen. It's like a fun science class where we learn why certain foods taste the way they do and how they transform when we cook them.
(Lessons in Chemistry oleh Bonnie Garmus adalah buku menarik yang memadukan humor, pemikiran mendalam, dan sejarah. Kisah ini mengikuti perjalanan Elizabeth dalam menghadapi seksisme dalam sains hingga menjadi ahli dalam bidang memasak. Cara penyampaian ceritanya sangat menyenangkan dan membuat kita ketagihan. Garmus memunculkan lelucon dan tulisan cerdas yang membuatnya menjadi bacaan yang menyenangkan.
Buku ini membahas topik-topik penting seperti seksisme, pemberdayaan perempuan, identitas, mengejar impian, dan membuat dunia lebih baik. Buku ini membuat kita berpikir tentang sejauh mana kemajuan yang telah kita capai dan sejauh mana kita masih perlu berupaya mencapai kesetaraan yang sesungguhnya.
Buku ini menunjukkan bagaimana pada saat itu, orang-orang tidak berpikir perempuan bisa menangani pekerjaan terkait sains seperti yang bisa dilakukan laki-laki. Dalam pekerjaan, wanita seperti Elizabeth mengalami kesulitan. Masyarakat mengharapkan mereka menikah, punya anak, dan tinggal di rumah, bukan mengejar karier. Namun Elizabeth melanggar norma dan melakukan apa yang dia sukai, pertama sebagai ilmuwan, kemudian sebagai pembawa acara TV. Kisahnya menantang apa yang selama ini dianggap mampu dilakukan oleh perempuan.
Buku ini juga melihat bagaimana semua perlakuan tidak adil ini merusak kepercayaan diri perempuan. Elizabeth dan karakter wanita lainnya merasa tidak sebaik pria karena cara mereka diperlakukan. Sangat menyedihkan melihat bagaimana mereka mulai meragukan diri mereka sendiri karena bias orang lain.
Ini adalah buku keren yang menunjukkan bagaimana sains tidak hanya berguna di laboratorium, tetapi juga ada di sekitar kita, bahkan dalam bidang memasak. Karakter utama, Elizabeth Zott, beralih dari seorang ilmuwan menjadi pembawa acara memasak, di mana dia menggunakan pengetahuan sainsnya untuk membuat makanan yang lezat.
Dengan menambahkan ilmu pengetahuan ke dalam memasak, buku ini membuat kita penasaran tentang cara kerja di dapur. Buku ini seperti kelas sains yang menyenangkan di mana kita mempelajari mengapa makanan tertentu terasa seperti itu dan bagaimana perubahannya saat kita memasaknya.)
"When a woman gets pregnant outside of marriage, does the man who made her pregnant get fired, too?"
RELATABLE ASPECTS
■Gender inequality: The book talks about how women still face a lot of challenges and unfair treatment, especially in jobs like science. It shows that even today, we're still fighting for equality between men and women.
■Workplace sexism: The book doesn't shy away from showing how women deal with sexism at work. It talks about things like getting paid less, being harassed, and not getting recognized for their hard work.
■Breaking norms: The main character, Elizabeth Zott, goes against what society expects of women by diving into a science career. Her story is about fighting against stereotypes and doing her own thing, which a lot of us can relate to.
■Women in STEM: This book gives us a peek into what it's like for women in fields like science where guys usually dominate. It reminds us that there's still a long way to go in getting more women into STEM jobs and giving them the support they need.
■Balancing life: The book shows how tough it can be for women to juggle their personal lives with their careers. It's about finding a balance between what society expects and what we really want to do with our lives.
(■Ketidaksetaraan gender: Buku ini berbicara tentang bagaimana perempuan masih menghadapi banyak tantangan dan perlakuan tidak adil, terutama dalam pekerjaan seperti sains. Hal ini menunjukkan bahwa hingga saat ini, kita masih memperjuangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.
■Seksisme di tempat kerja: Buku ini tidak segan-segan menunjukkan bagaimana perempuan menghadapi seksisme di tempat kerja. Buku ini berbicara tentang hal-hal seperti gaji yang lebih rendah, dilecehkan, dan tidak diakui atas kerja keras mereka.
■Melanggar norma: Karakter utama, Elizabeth Zott, menentang ekspektasi masyarakat terhadap perempuan dengan terjun ke karier sains. Kisahnya adalah tentang melawan stereotip dan melakukan hal-hal sendiri, yang banyak dari kita dapat memahaminya.
■Women in STEM: Buku ini memberi kita gambaran tentang bagaimana perempuan bekerja di bidang sains yang biasanya didominasi oleh laki-laki. Hal ini mengingatkan kita bahwa jalan yang harus ditempuh masih panjang untuk mengajak lebih banyak perempuan memasuki pekerjaan di bidang STEM dan memberikan mereka dukungan yang mereka perlukan.
■Menyeimbangkan kehidupan: Buku ini menunjukkan betapa sulitnya bagi perempuan untuk mengatur kehidupan pribadi dan karier mereka. Buku ini tentang menemukan keseimbangan antara apa yang masyarakat harapkan dan apa yang sebenarnya ingin kita lakukan dalam hidup kita.)
THINGS I LOVE
■I really love how the book mixes history, humor, and deep thoughts. It keeps you hooked from start to finish.
■Elizabeth Zott is such a cool character. She's super smart, tough, and never lets anyone tell her what she can or can't do.
■The book shows not only humor but also gets real about tough stuff like sexism and discrimination. It's cool how it balances humor with serious topics.
■I'm into how the book shows what it was like for women back in the day, especially in jobs where guys ruled the roost. It celebrates how tough and awesome women were back then.
■The way the book brings science into cooking is fresh and different. It's like adding a whole new flavor to the story.
■Even though it's set in the past, the book still talks about stuff that matters today, like equality, following your dreams, and breaking stereotypes.
(■Aku suka kisah yang menarik dan unik dari buku ini. Perpaduan antara fiksi sejarah, humor, dan komentar sosial berhasil menciptakan kisah yang menarik.
■Elizabeth Zott, sang tokoh utama, adalah protagonis yang menarik dan menginspirasi. Aku suka kecerdasan, keteguhan, dan tekadnya untuk menantang norma-norma masyarakat.
■Buku ini berhasil menyeimbangkan humor dengan tema yang lebih serius dan menggugah pikiran. Selipan humor dan kecerdikan menambahkan elemen yang menyenangkan dan menghibur, bahkan ketika membahas topik yang menantang seperti ketidaksetaraan gender, diskriminasi, dan ekspektasi masyarakat.
■Aku suka bagaimana Lessons in Chemistry menyoroti ketidaksetaraan gender yang lazim di tahun 1950-an dan 1960-an. Buku ini menggambarkan tantangan yang dihadapi perempuan di bidang yang didominasi laki-laki dan menekankan kekuatan, keteguhan, dan pemberdayaan karakter perempuan.
■Integrasi konsep ilmiah ke dalam dunia memasak menambah perspektif segar dan inovatif pada aspek kuliner dari cerita ini.
■Lessons in Chemistry membahas tema-tema yang tetap relevan hingga saat ini, seperti kesetaraan gender, mengejar impian, dan menantang ekspektasi masyarakat.)
CONCLUSION
Lessons in Chemistry mixes humor, deep thoughts, and historical context. It's got a cool main character, a fun story, and talks about important ideas. It's a book that makes you think and laugh, and it'll definitely get you talking about stuff like fairness and how far we've come as a society.
(Lessons in Chemistry memadukan humor, pemikiran mendalam, dan konteks sejarah. Buku ini memiliki karakter utama yang keren, cerita yang menyenangkan, dan pembahasan ide-ide penting. Ini adalah buku yang membuat kita berpikir dan tertawa, dan pasti akan membuat kita berbicara tentang hal-hal seperti keadilan dan seberapa jauh kemajuan kita sebagai masyarakat.)
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.