Matilda by Roald Dahl | Book Review

 


Matilda by Roald Dahl is a well-known children’s classic about a brilliant girl who loves books and learning. Matilda grows up with parents who don’t appreciate her intelligence, but she never lets that stop her. She discovers how powerful knowledge can be and learns to stand up for herself. At school, she faces the terrifying Miss Trunchbull, a cruel headmistress who bullies students. Thankfully, Matilda has Miss Honey, a kind teacher who believes in her. As the story unfolds, Matilda finds out she has a special ability which she uses to outsmart those who treat her unfairly. I first read Matilda in 2021, and I have some thoughts about it. In this review, I’ll share what I love, what I didn’t enjoy as much, and the lessons I took away from Matilda’s journey.

(Matilda oleh Roald Dahl adalah cerita anak-anak klasik yang terkenal tentang seorang anak perempuan cerdas yang mencintai buku dan belajar. Matilda tumbuh dengan orang tua yang tidak menghargai kecerdasannya, tetapi dia tidak pernah membiarkan hal itu menghentikannya. Dia menemukan betapa hebatnya pengetahuan dan belajar untuk membela dirinya sendiri. Di sekolah, dia menghadapi Miss Trunchbull yang menakutkan, seorang kepala sekolah kejam yang menindas siswa. Untungnya, Matilda memiliki Miss Honey, seorang guru baik yang percaya padanya. Seiring berjalannya cerita, Matilda mengetahui bahwa dia memiliki kemampuan khusus yang dia gunakan untuk mengalahkan orang-orang yang memperlakukannya dengan tidak adil. Aku pertama kali membaca Matilda pada tahun 2021, dan aku punya sedikit pendapat tentang buku ini. Dalam ulasan ini, aku akan berbagi apa yang aku sukai, apa yang tidak begitu aku nikmati, dan pelajaran yang aku ambil dari perjalanan Matilda.)

 

BOOK REVIEW 

Matilda by Roald Dahl is a classic children book that tells the story of Matilda, a smart young girl who loves books and learning. Unfortunately, her parents don’t appreciate her intelligence and treat her poorly. But Matilda doesn’t let that stop her, she finds comfort in books and realizes that knowledge is her greatest strength. With the help of her kind teacher, Miss Honey, she learns to stand up for herself and fight back against unfair treatment, especially from the cruel headmistress, Miss Trunchbull.  

One of the things I love most about Matilda is how it shows the power of knowledge. Matilda’s love for books proves that learning can change lives and open up new opportunities. Even today, education is one of the most important tools for success, whether through books, the internet, or school. Her story is a reminder of why we should stay curious and keep learning.  

I also admire the theme of bravery in this book. Matilda and Miss Honey don’t just accept the unfairness around them, they stand up against it. Matilda refuses to stay quiet when she sees something wrong, which is really inspiring. 

Another thing that stands out in Matilda is the importance of kindness and support. Matilda’s parents may not care about her, but she finds real love and encouragement from Miss Honey. This reminds me that true family isn’t always about blood, but it’s about the people who genuinely care about us. Many of us have teachers, mentors, or friends who support us like family, and that’s something really special.  

This book also does a great job of showing how power can be abused. Miss Trunchbull is the perfect example of someone who enjoys controlling and hurting others. Sadly, bullying still happens in schools and workplaces today, so this part of the story feels very real. Seeing Matilda stand up to her is so satisfying and a reminder that bullies don’t always win in the end.

(Matilda oleh Roald Dahl adalah buku anak klasik yang menceritakan kisah Matilda, seorang anak perempuan cerdas yang mencintai buku dan belajar. Sayangnya, orang tuanya tidak menghargai kecerdasannya dan memperlakukannya dengan buruk. Namun, Matilda tidak membiarkan hal itu menghentikannya, ia menemukan kenyamanan dalam buku dan menyadari bahwa pengetahuan adalah kekuatan terbesarnya. Dengan bantuan gurunya yang baik hati, Miss Honey, ia belajar untuk membela diri dan melawan perlakuan tidak adil, terutama dari kepala sekolah yang kejam, Miss Trunchbull.

Salah satu hal yang paling aku sukai dari Matilda adalah bagaimana buku ini menunjukkan kekuatan pengetahuan. Kecintaan Matilda pada buku membuktikan bahwa belajar dapat mengubah hidup dan membuka peluang baru. Bahkan saat ini, pendidikan adalah salah satu alat terpenting untuk meraih kesuksesan, baik melalui buku, internet, atau sekolah. Kisahnya adalah pengingat mengapa kita harus tetap ingin tahu dan terus belajar.

Aku juga mengagumi tema keberanian dalam buku ini. Matilda dan Miss Honey tidak hanya menerima ketidakadilan di sekitar mereka, mereka juga menentangnya. Matilda menolak untuk diam saat melihat sesuatu yang salah, yang sungguh menginspirasi.

Hal lain yang menonjol dalam Matilda adalah pentingnya kebaikan dan dukungan. Orang tua Matilda mungkin tidak peduli padanya, tetapi dia menemukan cinta dan semangat dari Miss Honey. Ini mengingatkan kita bahwa keluarga sejati tidak selalu tentang darah, tetapi tentang orang-orang yang benar-benar peduli pada kita. Banyak dari kita memiliki guru, mentor, atau teman yang mendukung kita seperti keluarga, dan itu adalah sesuatu yang sangat istimewa.

Buku ini juga menunjukkan dengan baik bagaimana kekuasaan dapat disalahgunakan. Miss Trunchbull adalah contoh sempurna dari seseorang yang senang mengendalikan dan menyakiti orang lain. Sayangnya, penindasan masih terjadi di sekolah dan tempat kerja saat ini, jadi bagian cerita ini terasa sangat nyata. Melihat Matilda melawannya sangat memuaskan dan mengingatkan bahwa penindas tidak selalu menang pada akhirnya.)

 

WHAT I LOVE

■One of the best things about Matilda is Matilda herself. She’s incredibly smart, independent, and has a deep love for books and learning. I admire how she uses her intelligence and bravery to stand up for herself. If you’ve ever felt different or like you don’t fit in, Matilda’s story is a reminder that being smart and curious is actually a strength. Her love for reading shows that knowledge can be powerful, because it’s something that no one can take away from you.  

■I also love the important themes in this book. It’s not just about a girl with special powers, it’s also about standing up to bullies, the power of knowledge, and finding kindness in unexpected places. Matilda’s journey teaches us to be brave, fight for what’s right, and surround ourselves with people who truly support us. These lessons still matter today, which is why this book remains so relatable.  

■Another thing I enjoy is how unforgettable Miss Trunchbull is as a villain. She’s ridiculously mean, almost like a cartoon character, but that just makes her defeat even more satisfying. Her exaggerated cruelty shows how dangerous it is when people misuse their power. 

■I love that Matilda has a truly satisfying ending. The kind and good characters, like Matilda and Miss Honey, finally get the happiness they deserve, while the mean ones face the consequences of their actions. It feels so rewarding to see justice served, and it leaves you with a sense of hope. 

(■Salah satu hal terbaik tentang Matilda adalah Matilda itu sendiri. Dia sangat cerdas, mandiri, dan sangat mencintai buku serta belajar. Aku mengagumi bagaimana dia menggunakan kecerdasan dan keberaniannya untuk membela diri. Jika kita pernah merasa berbeda atau merasa tidak cocok, kisah Matilda adalah pengingat bahwa menjadi cerdas dan ingin tahu sebenarnya adalah sebuah kekuatan. Kecintaannya pada membaca menunjukkan bahwa pengetahuan bisa menjadi kekuatan, karena itu adalah sesuatu yang tidak dapat diambil oleh siapa pun dari kita.

■Aku juga menyukai tema-tema penting dalam buku ini. Buku ini bukan hanya tentang seorang anak perempuan dengan kekuatan khusus, tetapi juga tentang melawan para penindas, kekuatan pengetahuan, dan menemukan kebaikan di tempat-tempat yang tak terduga. Perjalanan Matilda mengajarkan kita untuk menjadi pemberani, memperjuangkan apa yang benar, dan mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang benar-benar mendukung kita. Pelajaran-pelajaran ini masih penting hingga saat ini, itulah sebabnya buku ini tetap relevan.

■Hal lain yang aku nikmati adalah betapa tak terlupakannya Miss Trunchbull sebagai seorang villain. Dia sangat jahat, hampir seperti karakter kartun, tetapi itu membuat kekalahannya semakin memuaskan. Kekejamannya yang berlebihan menunjukkan betapa berbahayanya ketika orang menyalahgunakan kekuasaan mereka.

■Aku suka bahwa Matilda memiliki ending yang benar-benar memuaskan. Karakter yang baik dan ramah, seperti Matilda dan Miss Honey, akhirnya mendapatkan kebahagiaan yang pantas mereka dapatkan, sementara yang jahat menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka. Rasanya sangat memuaskan melihat keadilan ditegakkan, dan itu membuat kita merasa penuh harapan.)

 

WHAT I DON'T REALLY LIKE

■How Matilda’s telekinetic powers come into the story so late and don’t get much development. It’s such a cool and unique ability, but it feels like the book introduces it just for a quick solution rather than making it a bigger part of the story. I wish we could have seen more of Matilda using and exploring her powers.  

■Another thing that didn’t fully click with me is the humor. Roald Dahl’s writing has a mix of dark humor, satire, and clever wordplay, which a lot of people love. But humor is super personal, and not every joke landed for me. 

■The thing that surprised me the most, though, was how violent some scenes were especially anything involving Miss Trunchbull. The way she treats children, like throwing them around, is honestly pretty extreme. Plus, some of the adults in the book say really harsh things. I get that the book exaggerates things to make a point, but I couldn’t help but worry that younger readers might take the wrong message from it.

(■Bagaimana kekuatan telekinetik Matilda muncul di cerita begitu terlambat dan tidak banyak berkembang. Itu adalah kemampuan yang sangat keren dan unik, tetapi buku ini terasa seperti memperkenalkannya hanya untuk solusi cepat daripada menjadikannya bagian yang lebih besar dari cerita. Saya berharap kita bisa melihat lebih banyak Matilda menggunakan dan mengeksplorasi kekuatannya.

■Hal lain yang tidak sepenuhnya cocok dengan aku adalah humornya. Tulisan Roald Dahl memiliki campuran humor gelap, sindiran, dan permainan kata yang cerdas, yang disukai banyak orang. Tetapi humor sangat personal, dan tidak semua lelucon cocok untuk aku.

■Hal yang paling mengejutkan adalah betapa kerasnya beberapa adegan terutama yang melibatkan Miss Trunchbull. Cara dia memperlakukan anak-anak, seperti melempar mereka, sejujurnya cukup ekstrem. Ditambah lagi, beberapa orang dewasa dalam buku itu mengatakan hal-hal yang sangat kasar. Aku mengerti bahwa buku itu melebih-lebihkan hal-hal untuk menyampaikan maksudnya, tetapi aku khawatir bahwa pembaca yang lebih muda mungkin mengambil pesan yang salah darinya.)

 

CONCLUSION

Matilda is an inspiring story about how knowledge, bravery, and kindness can help us face challenges. It shows that being smart and standing up for yourself can make a real difference and that true family isn’t just about blood, it’s about the people who truly care for you. While there were some things I didn’t love, like how little Matilda’s powers were explored and the extreme way kids were treated, this book’s strong messages and satisfying ending made it a worthwhile read. Matilda’s journey still feels relevant today, which reminds us to keep learning, stand up for what’s right, and find strength in the people who support us.

(Matilda adalah kisah inspiratif tentang bagaimana pengetahuan, keberanian, dan kebaikan dapat membantu kita menghadapi tantangan. Kisah ini menunjukkan bahwa menjadi cerdas dan membela diri sendiri dapat membuat perbedaan nyata dan bahwa keluarga sejati bukan hanya tentang darah, tetapi tentang orang-orang yang benar-benar peduli pada kita. Meskipun ada beberapa hal yang tidak aku sukai, seperti betapa sedikitnya kekuatan Matilda dieksplorasi dan cara ekstrem memperlakukan anak-anak, pesan-pesan kuat dan akhir yang memuaskan dalam buku ini membuatnya layak dibaca. Perjalanan Matilda masih terasa relevan saat ini, yang mengingatkan kita untuk terus belajar, membela apa yang benar, dan menemukan kekuatan dalam diri orang-orang yang mendukung kita.)

 

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.