In this blog post, we're going to review the graphic novel I read on Libby, The Prince and the Dressmaker by Jen Wang. I was interested to this graphic novel while browsing books on Libby, because its title and cover intrigued me.
(Dalam postingan blog ini, kita akan mengulas novel grafis yang aku baca di Libby yaitu The Prince and the Dressmaker oleh Jen Wang. Aku tertarik dengan novel grafis ini saat melihat-lihat buku di Libby, karena judul dan sampulnya membuat aku penasaran.)
STORY OVERVIEW
The Prince and the Dressmaker by Jen Wang is an exciting story set in a world of fashion, secrets, and self-discovery. We meet Frances, a talented dressmaker with big dreams. Her life takes an unexpected turn when she becomes the personal seamstress for Prince Sebastian, who has a remarkable secret.
As Frances gets closer to Sebastian, she discovers his desire to dress as Lady Crystallia in stunning gowns. Together, they embark on a journey of embracing their true selves, defying what society expects of them.
Their journeys are filled with challenges. Frances struggles with keeping Sebastian's secret while wanting to showcase her talent. Sebastian faces the fear of judgment as he embraces his identity. Throughout their journey, their bond grows stronger, showing the power of acceptance and friendship.
The story is set in a vibrant and bustling Paris. It explores themes of identity, acceptance, and being true to oneself. It makes us think about the pressures society puts on us and the importance of embracing our individuality. Through Frances and Sebastian's experiences, we're invited to reflect on our own journeys of self-discovery.
(The Prince and the Dressmaker oleh Jen Wang adalah kisah menarik yang berlatarkan dunia fashion, rahasia, dan penemuan jati diri. Kita bakal bertemu Frances, penjahit berbakat dengan impian besar. Hidupnya berubah secara tak terduga ketika dia menjadi penjahit pribadi Pangeran Sebastian, yang memiliki rahasia luar biasa.
Saat Frances semakin dekat dengan Sebastian, dia mengetahui keinginan sang pangeran untuk tampil sebagai Lady Crystallia dengan gaun yang menakjubkan. Bersama-sama, mereka memulai perjalanan merangkul diri mereka yang sebenarnya, dan menentang apa yang diharapkan masyarakat dari mereka.
Perjalanan mereka penuh dengan tantangan. Frances merasa kesulitan menjaga rahasia Sebastian bersamaan dengan keinginan menunjukkan bakatnya. Sebastian menghadapi ketakutan akan penghakiman saat dia menerima identitasnya. Sepanjang perjalanan mereka, ikatan mereka semakin kuat, menunjukkan kekuatan penerimaan dan persahabatan.
Kisah ini berlatarkan di Paris yang hidup dan sibuk. Novel grafis ini mengeksplorasi tema identitas, penerimaan, dan kejujuran pada diri sendiri yang membuat kita berpikir tentang tekanan yang diberikan masyarakat kepada kita dan pentingnya merangkul individualitas kita. Melalui pengalaman Frances dan Sebastian, kita diajak untuk merenungkan perjalanan penemuan jati diri kita sendiri.)
BOOK REVIEW
The Prince and the Dressmaker by Jen Wang is a captivating and beautifully illustrated graphic novel that tells a story about being true to yourself. The book explores themes of identity, acceptance, and expressing who you really are. Wang takes us on a journey of self-discovery with the characters, Frances and Prince Sebastian. We can easily connect with them and cheer them on as they face challenges and grow as individuals.
Jen Wang's illustrations are colorful, detailed, and bring the story to life. The characters and their expressive faces, as well as the intricate fashion designs, are a delight to look at.
This graphic novel does a great job of exploring important themes. Through Prince Sebastian's character, it challenges the idea that we have to conform to what others expect of us. The book encourages self-acceptance and being brave enough to be yourself, even if it means breaking stereotypes. The friendship between Frances and Sebastian shows us the power of accepting and supporting each other for who we truly are. These themes are handled with care and make us think about our own identities and the importance of accepting others.
While The Prince and the Dressmaker has many strengths, it also has a few weaknesses. I feel that the story's pacing is uneven, with some parts feeling rushed or not fully developed. Additionally, while the artwork is stunning overall, there are times when the characters' facial expressions and body language could have been more consistent and nuanced.
(The Prince and the Dressmaker karya Jen Wang adalah novel grafis dengan ilustrasi menarik dan cantik yang bercerita tentang menjadi diri sendiri. Buku ini mengeksplorasi tema-tema identitas, penerimaan, dan mengungkapkan siapa diri kita sebenarnya. Wang membawa kita dalam perjalanan penemuan jati diri bersama para karakter, Frances dan Pangeran Sebastian. Kita dapat dengan mudah terhubung dengan mereka dan menyemangati mereka saat mereka menghadapi tantangan dan tumbuh sebagai individu.
Ilustrasi Jen Wang penuh warna, mendetail, dan menghidupkan cerita. Karakter dan wajah ekspresif mereka, serta desain pakaian yang rumit, sangat menyenangkan untuk dilihat.
Novel grafis ini sangat baik dalam mengeksplorasi tema-tema penting. Melalui karakter Pangeran Sebastian, buku ini menantang gagasan bahwa kita harus menyesuaikan diri dengan apa yang orang lain harapkan dari kita. Buku ini menekankan pada penerimaan diri dan berani untuk menjadi diri sendiri, meskipun itu berarti mematahkan stereotip. Persahabatan antara Frances dan Sebastian menunjukkan kepada kita kekuatan untuk menerima dan mendukung satu sama lain apa adanya. Tema-tema ini ditangani dengan hati-hati dan membuat kita berpikir tentang identitas kita sendiri dan pentingnya menerima orang lain.
Sementara The Prince and the Dressmaker memiliki banyak kelebihan, buku ini juga memiliki beberapa kelemahan. Aku merasa bahwa tempo cerita tidak merata, dengan beberapa bagian terasa terburu-buru atau tidak berkembang sepenuhnya. Selain itu, meskipun ilustrasinya secara keseluruhan cantik, ada kalanya ekspresi wajah dan bahasa tubuh karakter kurang konsisten dan bernuansa.)
THINGS I LEARNED
■One of lessons I learned from the book is the importance of acceptance. It showed me that everyone deserves to be accepted for who they are, regardless of societal expectations. The story challenged me to question any biases or prejudices I might have and to treat others with understanding and respect.
■The Prince and the Dressmaker also taught me about the power of friendship and support. Frances and Prince Sebastian's friendship showed me how important it is to have friends who accept and celebrate my true self.
■The book inspired me to pursue my passions. Seeing Frances's talent as a dressmaker and her collaboration with Prince Sebastian reminded me of the joy and fulfillment that comes from doing what I love.
(■Pelajaran yang aku pelajari dari buku ini adalah pentingnya penerimaan. Buku ini menunjukkan bahwa setiap orang pantas diterima apa adanya, terlepas dari ekspektasi masyarakat. Kisah ini menantang kita untuk mempertanyakan bias atau prasangka apa pun yang mungkin kita miliki dan untuk memperlakukan orang lain dengan pengertian dan rasa hormat.
■The Prince and the Dressmaker juga mengajarkan tentang kekuatan persahabatan dan dukungan. Persahabatan Frances dan Pangeran Sebastian menunjukkan betapa pentingnya memiliki teman yang menerima dan menghargai diri kita yang sebenarnya.
■Buku itu menginspirasi kita untuk mengejar impian. Melihat bakat Frances sebagai penjahit dan kolaborasinya dengan Pangeran Sebastian mengingatkan kita pada kegembiraan dan kepuasan yang datang dari melakukan apa yang kita sukai.)
CONCLUSION
The Prince and the Dressmaker by Jen Wang is an enchanting graphic novel that weaves together a heartfelt story of self-discovery, acceptance, and the power of embracing one's true self. Through Wang's exquisite artwork and art style, readers are transported to a vibrant world where fashion becomes a means of self-expression and friendship becomes a pillar of support. With its thought-provoking themes, relatable characters, and stunning visuals, this graphic novel is not just a beautifully illustrated story, but a poignant reminder of the importance of embracing our authenticity and supporting others in their journey of self-discovery.
(The Prince and the Dressmaker oleh Jen Wang adalah sebuah novel grafis yang menarik yang menceritakan kisah yang menyentuh tentang penemuan jati diri, penerimaan, dan kekuatan merangkul diri sendiri. Melalui artwork dan art style Wang yang sangat indah, pembaca dibawa ke dunia yang dinamis di mana fashion menjadi sarana ekspresi diri dan persahabatan menjadi pilar pendukungnya. Dengan tema-tema yang menggugah pikiran, karakter-karakter yang relatable, dan visual yang memukau, novel grafis ini bukan hanya cerita yang diilustrasikan dengan indah, tetapi pengingat yang kuat tentang pentingnya merangkul diri kita sendiri dan mendukung orang lain dalam perjalanan penemuan jati diri mereka.)
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.