In Mindset: The New Psychology of Success by Carol S. Dweck, readers are introduced to a thought-provoking exploration of mindsets and their profound influence on personal development and achievement. Dweck delves into the concepts of fixed and growth mindsets, shedding light on how our beliefs about intelligence and abilities shape our behavior.
(Dalam buku Mindset: The New Psychology of Success oleh Carol S. Dweck, pembaca diperkenalkan pada eksplorasi mindset (pola pikir) yang menggugah pikiran dan pengaruhnya yang mendalam terhadap pengembangan dan pencapaian pribadi. Dweck mendalami konsep fixed mindset dan growth mindset, dan menyoroti bagaimana keyakinan kita tentang kecerdasan dan kemampuan membentuk perilaku kita.)
BOOK INFORMATION
Title : Mindset: The New Psychology of Success
Author : Carol S. Dweck
Language : English
Length : 464 pages
Released : February 28, 2006
Read : July 18-22, 2023
GR Rating : 4.09
My rating : 2.50
BOOK REVIEW
Mindset: The New Psychology of Success by Carol S. Dweck presents an intriguing exploration of mindsets and their impact on personal development and achievement. While the book offers valuable insights, it falls short in certain aspects, resulting in a mixed reading experience.
One of the book's strengths lies in its introduction to the concept of mindsets, specifically the differentiation between fixed and growth mindsets. Dweck effectively explains how our beliefs about intelligence and abilities influence our behavior and approach to challenges. The real-life examples provided add depth to the concepts and make them relatable to various aspects of life.
However, one of the main drawbacks of the book is the perceived oversimplification of the mindset concepts. The numerous examples presented sometimes feel selectively chosen to support the author's opinions, which could lead to an incomplete understanding of the complexities of human behavior. Additionally, the repetitive discussion of mindset traits across different examples can make the reading experience a little bit boring and lessen its impact.
The writing style also presents a challenge for some readers. The distant tone might hinder engagement with the material, making it harder to connect with the author's ideas. Furthermore, the book seems to focus predominantly on certain readers and lacks inclusivity for individuals from different backgrounds.
The book's handling of sensitive topics, such as suicide and depression in Chapter 2, can be seen as insensitive and judgmental, oversimplifying complex mental health issues as solely related to fixed mindsets. Similarly, the chapter on relationships (Chapter 6) raises concerns, suggesting that relationships should not be automatically easy, which could be misinterpreted and lead to unhealthy dynamics.
On a positive note, Chapter 7 provides valuable insights into how teachers and parents can contribute to children's mindsets and how to pass on a growth mindset to the younger generation, which is a key aspect of personal development.
(Mindset: The New Psychology of Success oleh Carol S. Dweck menyajikan eksplorasi mindset yang menarik dan dampaknya terhadap pengembangan dan pencapaian pribadi. Meskipun buku ini memberikan wawasan yang berharga, buku ini kurang dalam aspek-aspek tertentu, sehingga menghasilkan pengalaman membaca yang beragam.
Salah satu kelebihan buku ini terletak pada pengantar konsep mindset, khususnya perbedaan antara fixed mindset dan growth mindset. Dweck secara efektif menjelaskan bagaimana keyakinan kita tentang kecerdasan dan kemampuan kita memengaruhi perilaku dan pendekatan kita terhadap tantangan. Contoh kehidupan nyata yang diberikan menambah kedalaman konsep dan membuatnya dapat dikaitkan dengan berbagai aspek kehidupan.
Namun, salah satu kelemahan utama buku ini adalah penyederhanaan konsep mindset. Banyak contoh yang disajikan terkadang terasa dipilih secara selektif untuk mendukung pendapat penulis sendiri, yang dapat menyebabkan pemahaman yang tidak lengkap tentang kompleksitas perilaku manusia. Selain itu, pembahasan berulang mengenai mindset dalam berbagai contoh yang disajikan dapat membuat pengalaman membaca menjadi agak membosankan dan berkurang dampaknya.
Gaya penulisan buku ini juga cukup menantang bagi pembaca. Nada yang terkesan berjarak di sepanjang bukunya menghalangi keterlibatan pembaca dengan materi, yang memberi kesulitan untuk bisa terhubung dengan ide-ide penulis. Selain itu, buku ini tampaknya terutama berfokus pada pembaca tertentu dan kurang inklusif untuk individu dari latar belakang yang berbeda.
Penanganan buku tentang topik-topik sensitif, seperti bunuh diri dan depresi di Bab 2, dapat terasa kurang sensitif dan menghakimi, di mana buku ini terlalu menyederhanakan masalah kesehatan mental yang kompleks karena semata-mata terkait dengan fixed mindset. Demikian pula, bab tentang hubungan (Bab 6) juga menimbulkan kekhawatiran, di mana buku ini menganggap bahwa sebuah hubungan tidak otomatis jadi mudah (bagaimana jika memang ada hubungan yang selalu damai dan mudah dalam penerapannya?), yang dapat disalahtafsirkan dan mengarah pada dinamika yang tidak sehat.
Sebagai catatan positif, Bab 7 memberikan wawasan penting tentang bagaimana guru dan orang tua dapat berkontribusi pada mindset anak-anak dan cara meneruskan growth mindset kepada generasi muda, yang merupakan aspek kunci dari pengembangan pribadi.)
THINGS I LOVE
■Mindsets concept introduction: I love how Mindset: The New Psychology of Success introduces the concept of mindsets, specifically the distinction between fixed and growth mindsets, and understanding how our beliefs about intelligence and abilities shapes our behavior and attitudes.
■Discussion about bullying in chapter 6: Chapter 6 of the book addresses the issue of bullying in a thought-provoking manner. It delves into the hidden aspects of bullying, such as it often occurring out of sight of teachers. I appreciate how Dweck highlights that victims of bullying may sometimes be the misfits, and surprisingly, bullies might be the favored students. This insight challenges conventional notions and encourages us to address bullying from a deeper perspective.
■Characteristics of fixed mindset: In Chapters 1 and 2, Dweck introduces the traits of a fixed mindset, and I found them highly relatable in some aspects of my life. The fear of failure, negative responses to criticism, and the tendency to avoid challenges resonated with me, making me reflect on my own beliefs and attitudes.
■Passing growth mindset to kids: Chapter 7 offers valuable insights into how teachers and parents can influence children's mindsets and how to promote a growth mindset in them. Learning how to foster a growth mindset in children is not only crucial for their personal development but also for creating a positive and nurturing learning environment.
(■Pengenalan konsep Mindset: Aku suka bagaimana Mindset: The New Psychology of Success memperkenalkan konsep mindset, khususnya perbedaan antara fixed mindset dan growth mindset, dan memahami bagaimana keyakinan kita tentang kecerdasan dan kemampuan kita akan membentuk perilaku dan sikap kita.
■Pembahasan tentang bullying di bab 6: Bab 6 buku ini membahas masalah bullying dengan cara yang menggugah pikiran. Buku membahas aspek-aspek tersembunyi dari bullying, seperti yang sering terjadi di luar pemantauan guru. Aku suka bagaimana Dweck menyoroti bahwa korban bullying kadang-kadang adalah murid yang terkucil, dan yang mengejutkan, para pelaku mungkin adalah siswa favorit. Pengetahuan ini menantang gagasan konvensional dan mendorong kita untuk menghadapi bullying dari perspektif yang lebih dalam.
■Ciri-ciri fixed mindset: Di Bab 1 dan 2, Dweck memperkenalkan ciri-ciri fixed mindset, dan secara pribadi ciri-ciri itu sangat cocok dalam beberapa aspek kehidupan, seperti ketakutan akan kegagalan, tanggapan negatif terhadap kritik, dan kecenderungan untuk menghindari tantangan.
■Mewariskan growth mindset kepada anak-anak: Bab 7 menawarkan wawasan tentang bagaimana guru dan orang tua dapat memengaruhi pola pikir anak-anak dan cara menekankan growth mindset dalam diri mereka. Mempelajari cara menumbuhkan growth mindset pada anak-anak tidak hanya penting untuk perkembangan pribadi mereka, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif.)
THINGS I DISLIKE
■Selective examples: I dislike how the book uses numerous examples to illustrate mindsets, but some feel selectively chosen to reinforce the author's opinions. This might give a skewed view of the concept and overlook the complexity of human behavior and intelligence.
■Repetitive discussion of traits: The repetitive discussion of mindset traits across different examples can make the book feel redundant. It would have been more effective to explore new aspects of mindsets instead of rehashing the same traits.
■Writing style: The writing style feels distant and somewhat detached from the readers. This could make it harder for some readers to engage with the material and connect with the author's ideas.
■Limited inclusivity for readers: The book appears to cater mainly to certain readers, neglecting to consider the diverse backgrounds and experiences of readers. It might come across as judgmental to some readers, without acknowledging the root causes of their mindsets.
■Handling of duicide and depression: The discussion of suicide and depression in Chapter 2 can be perceived as insensitive and judgmental. It oversimplifies complex mental health issues by attributing them solely to fixed mindsets, which may not fully capture the complexities involved.
■Concerns about relationship: This book suggests that relationships are not supposed to be automatically easy could be misinterpreted as promoting unhealthy dynamics or ignoring red flags.
■Placement of research sources:The book's decision to list research sources at the end, rather than using footnotes, can be confusing for readers who want to know the sources. Footnotes would have been a more reader-friendly option.
■Black-and-white portrayal of mindsets:The book's portrayal of growth and fixed mindsets as strictly black-and-white can be off-putting. Human behavior is complex, and oversimplifying mindsets might lead to an incomplete understanding of individual experiences.
(■Contoh selektif: Aku kurang suka buku ini menggunakan banyak contoh untuk mengilustrasikan mindset, tetapi beberapa terasa dipilih secara selektif untuk memperkuat pendapat penulis. Hal kni mungkin memberikan pandangan miring tentang konsep dan mengabaikan kompleksitas perilaku dan kecerdasan manusia.
■Diskusi berulang tentang karakteristik: Diskusi berulang tentang karakteristik mindset melalui berbagai contoh dapat membuat buku ini terasa repetitif. Akan lebih efektif untuk mengeksplorasi aspek pola pikir yang berbeda daripada mengulangi hal yang sama.
■Gaya penulisan: Gaya penulisan terasa jauh dan agak berjarak dari pembaca. Hal ini dapat mempersulit sebagian pembaca untuk terlibat dengan materi dan terhubung dengan ide penulis.
■Inklusivitas terbatas untuk pembaca: Buku ini tampaknya diutamakan untuk pembaca tertentu, dengan mengabaikan latar belakang dan pengalaman pembaca yang beragam. Hal ini terasa seperti menghakimi pembaca, tanpa mengakui akar penyebab dari mindset mereka.
■Penanganan bunuh diri dan depresi: Pembahasan tentang bunuh diri dan depresi di Bab 2 terasa kurang sensitif dan menghakimi. Buku terlalu menyederhanakan masalah kesehatan mental yang kompleks dengan mengaitkannya hanya dengan fixed mindset, yang mungkin tidak sepenuhnya menangkap kompleksitas yang terkait.
■Kekhawatiran tentang hubungan: Buku ini menyarankan bahwa hubungan tidak seharusnya mudah secara otomatis yang dapat disalahartikan untuk mendukung dinamika yang tidak sehat atau mengabaikan red flag.
■Penempatan sumber penelitian: Keputusan penulis untuk mencantumkan sumber penelitian di bagian akhir, alih-alih menggunakan catatan kaki, dapat membingungkan pembaca yang ingin mengecek sumber yang digunakan. Catatan kaki akan menjadi pilihan yang lebih baik untuk pembaca.
■Penggambaran mindset yang hitam-putih:Penggambaran buku ini tentang mindset sebagai hitam-putih bisa jadi tidak menyenangkan. Perilaku manusia itu kompleks, dan pola pikir yang terlalu menyederhanakan dapat menyebabkan pemahaman yang tidak lengkap tentang pengalaman individu.)
CONCLUSION
Mindset: The New Psychology of Success has its merits in introducing the mindset concept and offering thought-provoking examples. However, the book's shortcomings in oversimplification, repetitiveness, and lack of inclusivity hinder its potential impact. My personal rating is 2.5 out of 5 stars, as I appreciate the book's core ideas but find certain aspects challenging and detracting from the overall reading experience.
(Mindset: The New Psychology of Success memiliki kelebihan dalam memperkenalkan konsep pola pikir dan menawarkan contohnya. Namun, kekurangan buku ini dalam penyederhanaan yang berlebihan, pengulangan, dan kurangnya inklusivitas menghambat potensi dampaknya. Rating pribadi aku adalah 2,5 dari 5 bintang, karena aku menghargai gagasan inti buku ini tetapi menemukan aspek-aspek tertentu yang menantang dan mengurangi pengalaman membaca secara keseluruhan.)
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.