The Grace of Wild Things by Heather Fawcett | Book Review



“She'd loved having magic because it made her feel as if she were in a story, and she'd always felt at home in stories.”


The Grace of Wild Things by Heather Fawcett is a magical and heartwarming middle-grade book that follows Grace, a brave orphan whose magical power, she is determined to become a real witch. To prove herself, she goes into the forest and asks the grumpy witch, Mrs. Puddlestone, to take her as an apprentice. But Grace has to complete 100 ½ spells from a special spellbook before a cherry tree blooms, and then she can be the witch's apprentice. Along the way, she meets some amazing friends, like Rum, a playful fairy; Windweaver, a smart and loyal crow; and Sareena Khalil, a kind girl who becomes an important part of her journey.  

(The Grace of Wild Things oleh Heather Fawcett adalah buku middle-grade yang penuh keajaiban dan heartwarming yang mengikuti kisah Grace, seorang yatim piatu pemberani yang memiliki kekuatan ajaib, dan bertekad untuk menjadi penyihir sejati. Untuk membuktikan dirinya, ia pergi ke hutan dan meminta seorang penyihir pemarah, Mrs. Puddlestone, untuk menjadikannya murid. Namun, Grace harus menyelesaikan 100 ½ mantra dari buku mantra khusus sebelum pohon sakura berbunga, dan kemudian ia bisa menjadi murid penyihir itu. Sepanjang perjalanan, ia bertemu dengan beberapa teman yang luar biasa, seperti Rum, peri yang suka bermain; Windweaver, burung gagak yang cerdas dan setia; dan Sareena Khalil, seorang gadis baik yang menjadi bagian penting dalam perjalanannya.)


BOOK REVIEW

Heather Fawcett’s The Grace of Wild Things is such a fun and heartwarming story that I really enjoyed. It's Anne of Green Gables retelling that follows Grace, a brave orphan who believes she’s a witch. Wanting to prove herself, she goes to find the grumpy and mysterious Mrs. Puddlestone, because she wants to become her apprentice. But there’s a challenge: Grace has to complete 100 ½ spells to earn her place. What follows is a magical adventure full of friendship, self-discovery, and, of course, a little bit of chaos.  

One of the things I love about this book is how it celebrates being different. Grace’s wild imagination and unique approach to magic set her apart from others, but instead of trying to fit in, she embraces it. The story shows that there isn’t just one way to succeed, sometimes, thinking outside the box is the best way to solve problems. Grace’s determination to complete the spells, no matter how difficult it gets, also makes her such a strong and inspiring character. It’s a reminder that perseverance pays off, even when things seem impossible.  

But this book isn’t just about magic, it’s also about finding where you belong. Grace is an orphan, so she’s always looking for a place to call home. What I love is that the book shows how home isn’t just about having a roof over your head, but also about the people who truly care for you. Watching her complicated relationship with Mrs. Puddlestone slowly grow into something meaningful was really touching. It’s one of those found-family stories that make you feel warm inside.  

The friendships in this book are another thing that made it special for me. Grace meets some amazing characters along the way, like Sareena Khalil, who is kind and supportive, and Rum, the mischievous little fairy who adds so much fun to the story. Even Windweaver, the crow, feels like a real companion. These friendships show how important it is to have people (or creatures!) who support you through life’s challenges. It’s a reminder that we don’t have to face everything alone.

The challenge that Mrs. Puddlestone gave to Grace shows how important perseverance is. Every spell she attempts comes with its own obstacles, which tests her patience, creativity, and confidence. There are moments when she struggles and doubts herself, but she never gives up. I love how this book shows that success isn’t just about talent, it’s also about pushing through difficulties and learning from mistakes.  

One of my favorite things about Grace is how she approaches magic. She reminds me a lot of Anne Shirley from Anne of Green Gables because she sees the world in such a creative and whimsical way. Instead of just following strict magical rules, she finds her own solutions and turns ordinary moments into something magical. Her imaginative way of thinking makes the story so much more fun to read. It also shows that there isn’t just one "right" way to do things because sometimes, the best answers come from thinking outside the box.  

Grace’s journey proves that looking at things differently can lead to unexpected successes, whether it’s in magic or everyday life. This book encourages us to embrace our own unique way of thinking and to stay open to new possibilities. In a world that often values following the rules, Grace’s story is a reminder of how powerful imagination can be.

(The Grace of Wild Things oleh Heather Fawcett adalah kisah yang menyenangkan dan heartwarming yang sangat aku sukai. Kisah ini merupakan retelling Anne of Green Gables yang mengisahkan Grace, seorang anak yatim piatu pemberani yang yakin bahwa dirinya adalah seorang penyihir. Untuk membuktikan kemampuannya, Grace pergi menemui Mrs. Puddlestone, sosok yang pemarah dan misterius, dengan harapan bisa menjadi muridnya. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi: Grace harus menyelesaikan 100½ mantra agar bisa tinggal di sana. Hal yang terjadi selanjutnya adalah petualangan ajaib penuh persahabatan, pencarian jati diri, dan tentu saja, sedikit kekacauan.

Salah satu hal yang aku sukai dari buku ini adalah bagaimana buku ini menerima perbedaan. Imajinasi Grace dan caranya yang unik dalam mempelajari sihir membuatnya berbeda dari orang lain, tapi alih-alih berusaha menyesuaikan diri, ia justru menerima keunikannya itu. Kisah ini menunjukkan bahwa tidak ada satu cara pasti untuk meraih kesuksesan, terkadang, berpikir out of the box adalah cara terbaik untuk memecahkan masalah. Tekad Grace untuk menyelesaikan semua mantra, meskipun sulit, menjadikannya karakter yang kuat dan menginspirasi. Buku ini mengingatkan kita bahwa ketekunan akan membuahkan hasil, bahkan ketika segala sesuatunya tampak mustahil.

Namun, buku ini bukan hanya tentang keajaiban, tetapi juga tentang menemukan tempat yang tepat untuk kita. Grace, sebagai seorang yatim piatu, selalu mencari tempat yang bisa ia sebut rumah. Yang aku sukai adalah buku ini menunjukkan bahwa rumah bukan hanya tentang memiliki atap yang menaungi kita, tetapi juga tentang orang-orang yang benar-benar peduli pada kita. Menyaksikan hubungannya yang kompleks dengan Mrs. Puddlestone perlahan tumbuh menjadi sesuatu yang bermakna benar-benar menyentuh. Ini adalah salah satu kisah tentang found family yang menghangatkan hati.

Persahabatan dalam buku ini juga menjadi salah satu hal yang membuatnya begitu istimewa. Grace bertemu dengan beberapa karakter luar biasa di sepanjang jalan, seperti Sareena Khalil, yang baik dan suportif, dan Rum, peri kecil yang nakal dan penuh kejutan, yang menambah warna dan keceriaan dalam cerita. Bahkan Windweaver, si burung gagak, terasa seperti teman sejati yang selalu ada di sampingnya. Persahabatan ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki orang-orang (atau makhluk) yang mendukung kita dalam menghadapi tantangan hidup. Buku ini mengingatkan kita bahwa kita tidak harus menghadapi semuanya sendirian.

Tantangan yang diberikan Mrs. Puddlestone kepada Grace menunjukkan betapa pentingnya ketekunan. Setiap mantra yang harus ia selesaikan memiliki rintangan tersendiri, yang menguji kesabaran, kreativitas, dan kepercayaan dirinya Ada saat-saat ketika ia merasa kesulitan dan meragukan dirinya sendiri, tetapi ia tidak pernah menyerah. Aku suka bagaimana buku ini menekankan bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada bakat, tapi juga pada kemauan untuk terus berusaha, belajar dari kegagalan, dan bangkit dari kesulitan.

Salah satu hal favoritku tentang Grace adalah caranya memahami sihir. Ia sangat mengingatkanku pada Anne Shirley dari Anne of Green Gables karena ia melihat dunia dengan cara yang begitu kreatif dan penuh keajaiban. Daripada hanya mengikuti aturan sihir yang kaku, Grace justru menemukan solusinya sendiri dan mengubah momen-momen biasa menjadi sesuatu yang luar biasa. Cara berpikirnya yang imajinatif dan out of the box membuat cerita ini semakin seru dan menyenangkan untuk dibaca. Hal ini juga mengajarkan bahwa tidak ada satu cara "benar" yang mutlak untuk melakukan sesuatu karena terkadang, solusi terbaik justru datang ketika kita berani berpikir berbeda.

Perjalanan Grace membuktikan bahwa melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda bisa membawa kesuksesan yang tak terduga, baik dalam sihir maupun dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini mengajak kita untuk menghargai keunikan cara berpikir kita dan tetap terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan baru. Di dunia yang sering menuntut kita untuk patuh pada aturan, kisah Grace menjadi pengingat betapa berharganya imajinasi dan kreativitas.)


“I think that might be my favorite word. Home. It's so round and soft and comfortable to say, isn't it?”


THE FAVORITES

■One of the best things about The Grace of Wild Things is Grace herself. She’s determined, a little chaotic, and full of imagination, which makes her really fun to follow. Her relationship with Mrs. Puddlestone, the grumpy witch she wants to learn from, is both hilarious and heartwarming. I also love the friendships she forms with Sareena Khalil, Rum the mischievous fairy, and Windweaver the wise crow. Each of them adds something special to the story, by creating a sense of community that makes this book feel both magical and comforting.  

■Another thing that makes this book so enjoyable is the humor. Even though the story has its emotional moments, it never feels too heavy because there are so many funny and lighthearted scenes. Grace’s witty comebacks, the playful banter between characters, and the ridiculous situations she sometimes gets into keep the story engaging and fun.

■One of the most surprising things for me was how much this book reminded me of Anne of Green Gables, but with magic! I didn’t even know it was a retelling when I started, but as soon as I got into it, I could see the similarities. Grace has the same kind of wild imagination and stubborn determination as Anne Shirley, but the fantasy setting makes it feel fresh. The way this book reimagines Anne’s world like turning Gilbert into a mischievous fairy is so creative and fun. 

■Beyond the humor and creativity, this book has some really meaningful themes. Grace’s journey is about both learning magic and finding a place where she belongs. Her determination to complete the 100 ½ spells and the friendships she builds along the way make the story feel personal and emotional. It’s a reminder that perseverance, kindness, and community are just as important as magic.  

■Heather Fawcett has a way of making the world feel so vivid and cozy. The setting has this cottagecore aesthetic that I absolutely love where there are so many warm, comforting scenes of collecting herbs, wandering through the forest, and sharing tea and cake with friends. It makes this book feel like a comforting escape, and I just wanted to live in its world. 

(■Salah satu hal terbaik dari The Grace of Wild Things adalah Grace sendiri. Dia punya tekad yang kuat, sedikit berantakan, dan penuh imajinasi, yang membuatnya sangat seru untuk diikuti. Hubungannya dengan Mrs. Puddlestone, penyihir pemarah yang ingin ia jadikan guru, lucu sekaligus menghangatkan hati. Aku juga suka persahabatan yang ia jalin dengan Sareena Khalil, Rum si peri nakal, dan Windweaver si gagak bijak. Setiap karakter ini memberikan sesuatu yang spesial dalam cerita, dengan menciptakan rasa kebersamaan yang membuat buku ini terasa ajaib sekaligus menenangkan.

■Hal lain yang membuat buku ini begitu menyenangkan adalah humornya. Meski ada momen-momen emosional, ceritanya tidak pernah terasa terlalu berat karena dipenuhi adegan lucu dan ringan. Jawaban cerdas Grace, candaan seru antar karakter, dan situasi konyol yang terkadang dia alami membuat ceritanya tetap menarik dan menghibur.

■Salah satu hal yang paling mengejutkan buatku adalah betapa buku ini mengingatkanku pada Anne of Green Gables, tapi dengan sentuhan sihir! Awalnya aku bahkan tidak tahu kalau ini adalah retelling, tapi begitu aku mulai membacanya, aku langsung melihat kemiripannya. Grace punya imajinasi liar dan tekad yang kuat seperti Anne Shirley, tapi latar fantasinya membuat cerita terasa segar. Cara buku ini menafsirkan ulang dunia Anne seperti mengubah Gilbert jadi peri nakal, sangat kreatif dan seru.

■Selain humor dan kreativitas, buku ini juga punya tema-tema yang dalam. Perjalanan Grace bukan cuma tentang belajar sihir, tapi juga tentang mencari tempat di mana ia merasa diterima. Tekadnya untuk menyelesaikan 100 ½ mantra dan persahabatan yang ia bangun sepanjang jalan membuat cerita ini terasa personal dan emosional. Ini adalah pengingat bahwa ketekunan, kebaikan, dan kebersamaan sama pentingnya dengan sihir.

■Heather Fawcett punya cara untuk membuat dunia dalam bukunya terasa begitu hidup dan nyaman. Latarnya punya estetika cottagecore yang aku suka banget yang penuh dengan adegan cozy seperti mengumpulkan rempah-rempah, menjelajahi hutan, dan minum teh sambil makan kue bersama teman-teman. Buku ini terasa seperti pelarian yang menenangkan, dan aku sangat ingin tinggal di dunianya.)


“You know the funny thing about fear? It's usually mixed up with hate. Two sides of a coin. And the thing you hate the most, the thing you fear, is often inside yourself. It's what you don't want anyone else to see.”


CONCLUSION

The Grace of Wild Things is such a fun and heartwarming read. Heather Fawcett’s writing makes Grace’s journey feel magical and meaningful, by balancing humor, adventure, and emotional moments in a way that is unforgettable. I loved how this book mixes magic with deeper themes like friendship, perseverance, and finding where you belong. The cozy, cottagecore vibes made it feel like a comforting escape, and the Anne of Green Gables inspiration makes it a beautiful story about embracing who you are, pushing through challenges, and creating your own kind of magic.

(The Grace of Wild Things adalah bacaan yang sangat menyenangkan dan menyentuh hati. Gaya penulisan Heather Fawcett membuat perjalanan Grace terasa ajaib dan bermakna, dengan menyeimbangkan humor, petualangan, dan momen emosional dengan cara yang tak terlupakan. Aku suka bagaimana buku ini memadukan keajaiban dengan tema yang lebih dalam seperti persahabatan, ketekunan, dan menemukan tempat di mana kita diterima. Vibes cottagecore yang nyaman membuatnya terasa seperti pelarian yang menenangkan, dan inspirasi Anne of Green Gables menjadikannya kisah yang indah tentang menerima siapa diri kita, mengatasi tantangan, dan menciptakan keajaiban kita sendiri.)

0 Comments

don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!

Note: only a member of this blog may post a comment.