“Every portrait that is painted with feeling is a portrait of the artist, not of the sitter.”
The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde is a gothic story that talks about beauty, doing the right thing, and what happens when you're too focused on pleasure. It's about a man named Dorian Gray who makes a deal to stay young and good-looking forever, but his portrait gets all worse instead. Even though Dorian stays looking perfect on the outside, his portrait shows how messed up he's become on the inside because of all the bad things he's done.
(The Picture of Dorian Gray oleh Oscar Wilde adalah kisah gothic yang berbicara tentang keindahan, melakukan hal yang benar, dan apa yang terjadi jika kita terlalu fokus pada kesenangan. Kisah ini tentang seorang pria bernama Dorian Gray yang membuat perjanjian untuk tetap awet muda dan tampan selamanya, namun lukisannya malah memburuk. Meskipun Dorian tetap terlihat sempurna di luar, lukisannya menunjukkan betapa kacaunya dia di dalam karena semua hal buruk yang dia lakukan.)
BOOK REVIEW
The Picture of Dorian Gray dives into the obsession with beauty and pleasure, which was an important aspect in the late 1800s. The main character, Dorian Gray, gets obsessed into staying young and having fun all the time. But Oscar Wilde shows us that being too focused on looks can mess you up inside. Even though Dorian stays looking perfect, he's actually getting worse as a person because of all the hedonistic behaviors.
Wilde also takes a dig at Victorian society, which was all about looking good on the outside, even if you're rotten on the inside. The book is really about right and wrong, and how your actions can come back to bite you. Dorian's downward spiral, shown through his messed-up portrait, is like a warning about what happens when you only care about having fun and not about being a decent person.
Dorian's story shows how society and the people around you can influence your choices. Wilde wants us to think about what happens when you let pleasure take over and ignore what's right. Dorian's tragic ending is a reminder that we're responsible for our own actions.
The book also talks about how we all have different sides to ourselves, the side we show the world and the side we keep hidden. It's like a reminder that no one's perfect, even if they look like it on the outside. Wilde uses Dorian's story to poke at the double standards and strict rules of Victorian society, making us question what really matters in life.
(The Picture of Dorian Gray menyelami obsesi terhadap keindahan dan kesenangan, yang merupakan aspek penting di akhir tahun 1800-an. Karakter utama, Dorian Gray, terobsesi untuk tetap awet muda dan bersenang-senang sepanjang waktu. Namun Oscar Wilde menunjukkan kepada kita bahwa terlalu fokus pada penampilan dapat mengacaukan batin kita. Meskipun Dorian tetap terlihat sempurna, dia justru menjadi pribadi yang semakin buruk karena semua perilaku hedonistiknya.
Wilde juga mendalami masyarakat Victoria, yang mengutamakan penampilan luar, meskipun kita memburuk di dalam. Buku ini benar-benar tentang benar dan salah, dan bagaimana tindakan kita dapat kembali merugikan kita sendiri. Keadaan Dorian yang memburuk ditunjukkan melalui lukisannya yang kacau, yang menjadi sebuah peringatan tentang apa yang terjadi jika kita hanya peduli pada kesenangan dan bukan tentang menjadi orang berperilaku baik.
Kisah Dorian menunjukkan bagaimana masyarakat dan orang-orang di sekitar kita dapat memengaruhi pilihan kita. Wilde ingin kita memikirkan apa yang terjadi jika kita membiarkan kesenangan mengambil alih dan mengabaikan apa yang benar. Akhir tragis Dorian adalah pengingat bahwa kita bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri.
Buku ini juga berbicara tentang bagaimana kita semua memiliki sisi yang berbeda dalam diri kita, sisi yang kita tunjukkan kepada dunia dan sisi yang kita sembunyikan. Ini seperti pengingat bahwa tidak ada orang yang sempurna, meskipun dari luar mereka terlihat seperti itu. Wilde menggunakan kisah Dorian untuk menyoroti standar ganda dan aturan ketat masyarakat Victoria, yang membuat kita mempertanyakan apa yang sebenarnya penting dalam hidup.)
“If one doesn't talk about a thing, it has never happened. It is simply expression that gives reality to things.”
THE FAVORITES
■ The themes explored in The Picture of Dorian Gray, like beauty, morality, and how giving in to desires can mess you up, make me think about the choices we make and what happens because of them.
■ The characters in the book, especially Dorian Gray, Lord Henry, and Basil, aren't just there to move the story along, they're like real people with their own quirks and stuff. Their interactions make the story super interesting and keep me hooked.
■ I love how the book talks about important ideas like art, beauty, and what's right and wrong. Wilde does it in a way that feels natural, making me think about life and stuff while I'm reading.
■ The tragic parts of the story, like the picture aging instead of Dorian, add a cool twist that keeps me guessing. It makes the book even more exciting and makes me care about what happens to the characters.
■ Wilde doesn't hold back when it comes to calling out the messed-up stuff in Victorian society. The way he challenges the way things are and makes us think about freedom and what's expected of us is one of my favorite things about the book.
■ Even though the book was published a long time ago, it still feels totally relevant today. It talks about things like human nature, the unchecked desires, celebrity culture, and how obsessed we are with looking young and pretty. These ideas are timeless and make me think about life in a whole new way.
(■ Tema yang dieksplorasi dalam The Picture of Dorian Gray, seperti kecantikan, moralitas, dan bagaimana kita menyerah pada keinginan dapat mengacaukan kita, membuat kita berpikir tentang pilihan yang kita buat dan apa yang terjadi karenanya.
■ Karakter dalam buku, terutama Dorian Gray, Lord Henry, dan Basil, tidak hanya hadir untuk menggerakkan cerita, mereka juga seperti orang sungguhan dengan keunikan dan karakternya masing-masing. Interaksi mereka membuat ceritanya sangat menarik dan membuat aku ketagihan.
■ Aku suka bagaimana buku ini berbicara tentang ide-ide penting seperti seni, keindahan, dan apa yang benar dan salah. Wilde melakukannya dengan cara yang terasa alami, yang membuat kita berpikir tentang kehidupan dan hal-hal terkait saat membacanya.
■ Bagian cerita yang tragis, seperti lukisan yang memburuk dan bukannya Dorian, menambahkan twist menarik yang membuat aku terus menebak-nebak. Hal ini membuat buku ini semakin menarik dan membuat aku tertarik dengan apa yang terjadi pada karakternya.
■ Wilde tidak segan-segan menyuarakan kekacauan yang terjadi di masyarakat Victoria. Cara dia menantang keadaan saat ini dan membuat kita berpikir tentang kebebasan dan apa yang diharapkan dari kita adalah salah satu hal favoritku dalam buku ini.
■ Meskipun buku ini sudah lama diterbitkan, buku ini masih terasa relevan hingga saat ini. Buku ini berbicara tentang hal-hal seperti sifat manusia, keinginan yang tidak terkendali, budaya selebriti, dan betapa terobsesinya kita untuk tampil muda dan cantik. Ide-ide ini tidak lekang oleh waktu dan membuat kita berpikir tentang kehidupan dengan cara yang benar-benar baru.)
“It is only shallow people who do not judge by appearances. The true mystery of the world is the visible, not the invisible.”
CONCLUSION
The Picture of Dorian Gray isn't just a story from the past, it's still super relatable today. Wilde talks about stuff like beauty, doing the right thing, and the unchecked desires. The characters feel like real people with their own stories. Wilde's discussions about art and what's right and wrong make the book feel deep and make you think about life. The tragic parts of the story, like the picture getting worse instead of Dorian, add an extra layer of mystery that keeps you hooked. Wilde also calls out the messed-up stuff in Victorian society, making us think about freedom and what's expected of us. Even though the book was released a long time ago, it still feels totally relevant today. The ideas presented in this book are timeless and make us think about life in a whole new way.
(The Picture of Dorian Gray bukan hanya cerita dari masa lalu, buku ini masih sangat relevan hingga saat ini. Wilde berbicara tentang hal-hal seperti kecantikan, melakukan hal yang benar, dan keinginan yang tidak terkendali. Karakternya terasa seperti orang sungguhan dengan ceritanya sendiri. Pembahasan Wilde tentang seni dan apa yang benar dan salah membuat pembahasan buku ini terasa mendalam dan membuat kita berpikir tentang kehidupan. Bagian cerita yang tragis, seperti lukisan yang semakin buruk dibandingkan Dorian, menambah lapisan misteri tambahan yang membuat kita ketagihan. Wilde juga menyoroti kekacauan dalam masyarakat Victoria, membuat kita berpikir tentang kebebasan dan apa yang diharapkan dari kita. Meski bukunya sudah lama dirilis, namun masih terasa relevan hingga saat ini. Ide-ide yang disajikan dalam buku ini tidak lekang oleh waktu dan membuat kita berpikir tentang kehidupan dengan cara yang benar-benar baru.)
0 Comments
don't use this comment form, use the embedded disqus comment section. No spam!
Note: only a member of this blog may post a comment.